Jumlah Orang yang Dites Berkurang, Suspek Covid-19 Terabaikan?
Jumlah orang yang dites Covid-19 di Indonesia setiap harinya cenderung menurun. Semakin berkurangnya jumlah tes, membuat banyak pasien yang masuk dalam daftar suspek Covid-19 tak segera habis diperiksa. Sedangkan, suspek berhak untuk segera dites swab PCR.
Pengamatan Ngopibareng.id dari laman Kawal Covid-19, jumlah orang yang dites Covid-19 setidaknya menurun sejak 16 Oktober 2020. Dari data yang bersumber dari kementerian kesehatan itu, jumlah orang yang dites dari semula 30.197 pada 16 Oktober, turun menjadi 25.976 pada 17 Oktober, kemudian menjadi 22.421 pada 18 Oktober 2020, dan mengalami peningkatan sedikit pada 19 Oktober 2020 sebanyak 25.202.
Sedangkan, pada kurun waktu yang sama, jumlah suspek berada di kisaran 150 ribu dan terus bertambah.
Dimulai sebanyak 157.672 pada 16 Oktober 2020, kemudian sebanyak 158.700 pada 17 Oktober. Suspek bertambah menjadi 159.715 pada 18 Oktober, dan bertambah menjadi 162.410 orang pada 19 Oktober 2020.
Kondisi ini menurut Pandemic Talks, menunjukkan kapasitas testing yang lemah lantaran belum menjangkau suspek. Wadah informasi dan data Covid-19 yang digagas sejumlah ilmuwan Indonesia tersebut melanjutkan, jika jumlah suspek Indonesia mencapai 4,8 kali lipat dari rata-rata orang yang diperiksa, merujuk pada data minggu lalu dengan rata-rata tes yang jauh lebih tinggi dibanding testing empat hari terakhir, yaitu sebanyak 34.893 orang per hari serta jumlah suspek sebanyak 157.672 orang.
"Kondisi sangat ideal adalah jika jumlah suspek nol setiap harinya. Data ini menunjukkan jangkauan testing di Indonesia sangat buruk," tulis Pandemic Talks.
Suspek diketahui adalah orang yang diduga terinfeksi Covid-19, dengan kriteria yang ditentukan oleh kementerian kesehatan. Suspek berhak dites swab PCR untuk mengetahui status Covid-19nya. "Jadi pemerintah sebenarnya berkewajiban membuat sistem untuk melakukan tes swab PCR ke orang-orang yang masuk kriteria suspek. Nyatanya suspek Indonesia sampai hari ini masih menumpuk. Angka ini bukannya menurun tapi makin hari makin meninggi," imbuhnya.
Advertisement