Jumbo-Visma Harus Pikirkan Peran Roglic dan Van Aert di TdF 2022
Setelah Dylan Groenewegen pindah dari Jumbo-Visma ke BikeExchange, polemik di Jumbo-Visma masih berlanjut. Kali ini antara Wout van Aert dan Primoz Roglic.
Dua-duanya andalan Jumbo-Visma. Dua-duanya hebat. Dua-duanya kandidat juara Grand Tour. Sudah dua tahun terakhir ini, Roglic menjadi pemimpin tim Jumbo-Visma dan dibantu oleh Wout van Aert sebagai asisten.
Sayangnya dalam dua tahun terakhir ini, Roglic mengalami banyak kekecewaan. Dia kehilangan kesempatan juara Tour de France tahun 2020 hanya sehari sebelum balapan itu berakhir. Kalah dari Tadej Pogacar di etape time trial. Ironis memang!
Tahun ini, Roglic apes dia mengalami kecelakaan dan harus mengubur lagi ambisinya mengenakan yellow jersey. Setelah Roglic keluar dari TdF, Van Aert mampu memberikan tiga kemenangan etape pada Jumbo-Visma. Etape gunung, etape time trial, dan etape sprint. Membuat Van Aert menjadi kandidat kuat memboyong green jersey (point classification).
"Secara teori. Semuanya memungkinkan. Kita bisa mendapatkan jersey kuning dan hijau. Serta polkadot dengan andalan Sepp Kuss. Tetapi tim harus memutuskan apa gol dari kita. Setelah itu baru kita pikirkan mana yang terbaik untuk kita berdua," kata Roglic pada koran Het Laatste Nieuws.
"Wout dan saya harus bisa saling mendukung. Kita harus menemukan jalan agar dia bisa memenangkan etape. Dan saya juga bisa menang etape. Kita harus memikirkan ini dengan baik-baik," katanya.
Tetapi Roglic mempunyai pemikiran yang unik. Untuk dia, kemenangan Tour de France itu bukanlah obsesinya. Yang lebih dipentingkan untuknya adalah dia ingin diingat sebagai pembalap bertipe “fighter” (pejuang).
Pembalap asal Slovenia ini memenangkan etape gunung Tour de France tahun 2017 dan finis keempat klasemen General Classification di tahun 2018 adalah pencapaian yang baik sebagai kandidat juara Grand Tour.
Dia kembali mengikuti Tour de France setelah memenangkan Vueta a Espana 2020. Tahun kurang beruntung, harus kalah dari Tadej Pogacar. Begitu pula tahun ini, harus mengalami kecelakaan yang membuatnya hengkang dari TdF 2021.
Tetapi di dua tahun itu, Roglic menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Musim ini dia juga memenangkan gelar juara dunia Olimpiade Time Trial.
"Saya sangat ingin memenangkan Tour, tetapi saya tidak mau diingat sebagai pembalap yang memenangkannya. Saya ingin diingat sebagai pembalap yang bersemangat juang tinggi. Pembalap yang memberikan semuanya secara maksimal di tiap balapan. Itulah yang saya inginkan, sebagai pejuang! Juara Tour bukan obsesi. Jadi saya tidak frustasi karena belum mencapai itu," kata Roglic.
Tetapi saat media menanyakan apakah Roglic percaya diri bisa mendapatkan yellow jersey di TdF 2022? Dengan yakin dia menjawab bisa!.