Jumat Istimewa, Jokowi - Quraish Shihab Bahas soal Islam Wasatha
Jumat mubarak. Demikian hari istimewa ini menjadi momen silturahim Presiden Joko Widodo kepada Direktur Pusat Studi Al-Quran (PSQ) Quraish Shihab dan pengurus Pondok Pesantren Bayt Al-Quran Tangerang Selatan, Banten, Jumat, 25 Januari 2019.
Pertemuan berlangsung Pondok Pesantren Bayt Al-Quran di Pondok Cabe Udik Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten. Presiden Jokowi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, dan disambut langsung Prof Quraish Shihab.
Baik Presiden Jokowi maupun Ibu Negara Iriana Joko Widodo tampak mengenakan atasan berwarna putih dan bawahan berwarna hitam.
Dalam pertemuan itu didampingi Mensesneg Pratikno dan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany dan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Nazaruddin Umar. Pondok Pesantren Bayt Al Quran dikelola oleh Pusat Studi Alquran (PSQ). PSQ terpanggil untuk memberdayakan para hafiz (penghafal Alquran) untuk meningkatkan wawasan keilmuan mereka.
''Kami berupaya melakukan hal-hal yang belum dilakukan oleh pihak lain dalam pembelajaran Alquran,'' ujar Prof Quraish Shihab.
Pesantren yang menempati lahan seluas 1,5 hektare itu merupakan pesantren pertama yang dimiliki Yayasan Lentera Hati dan PSQ.
"Banyak yang kita perbincangkan. Tapi intinya mengenai moderasi Islam. Islam yang moderat. Wasathiyah Islam. Itu yang tadi kira-kira kita perbincangkan," ujar Jokowi
Salah satu yang menjadi fokus pembicaraan kedua tokoh itu, adalah pentingnya penyebaran Islam Wasathiyah atau Islam moderat di Indonesia.
"Banyak yang kita perbincangkan. Tapi intinya mengenai moderasi Islam. Islam yang moderat. Wasathiyah Islam. Itu yang tadi kira-kira kita perbincangkan," ujar Jokowi, pada sejumlah media, seusai silaturahim.
Presiden meminta masukan dari Prof Quraish Shihab mengenai apa yang harus dilakukan negara untuk mendorong penyebaran Islam moderat.
"Banyak sekali masukannya. Sudah ditulis semua. Beliau menyampaikan apa-apa yang harus negara lakukan dalam rangka tadi yang saya sampaikan," ujar dia.
Sementara itu, Quraish mengapresiasi keterbukaan Presiden itu.
"Alhamdulilah (masukan) itu disambut dengan sejuk dan dengan penuh perhatian," ujar Quraish.
"Saya kira karena memang pusat studi Al-Quran (Pondok Pesantren Bayt Al-Quran) ini menitikberatkan kegiatannya pada penonjolan Islam yang moderat, sehingga wajar kalau kami menyampaikan ke Bapak Presiden," lanjut Quraish.
Ia menambahkan, "Dunia saat ini memang membutuhkan Islam yang cinta damai, bukan yang penuh kekerasan."
Mereka membahas sejumlah persoalan, termasuk moderasi Islam. Pembahasan itu dilakukan secara tertutup dari awak media.
Setelah berdiskusi selama kurang lebih 30 menit, keduanya turut mengabadikan momen dengan berfoto bersama sejumlah santri Ponpes Bayt Al-Quran.
Namun, ada yang menarik perhatian saat Jokowi dan Quraish Shihab harus berfoto. Lokasi foto cukup jauh dari tempat pertemuan. Sehingga, mereka harus berpindah tempat di tengah derasnya hujan saat itu.
Patut dicatat dalam pertemuan itu, sejumlah persiapan dilakukan protokoler, termasuk dengan memayungi keduanya. Saat paspampres ingin memayungi keduanya, Jokowi justru mengambil payung dan tampak memayungi Quraish Shihab.
Keduanya pun berjalan menuju lokasi berfoto. Selain memayungi, Jokowi juga tampak menggandeng tangan Quraish Shihab karena jalan yang licin.
Jokowi juga berjalan perlahan untuk menyesuaikan langkahnya dengan Quraish. Setelah sampai di lokasi, para santri yang melihat keduanya langsung menyambut. Mereka berebut untuk bersalaman dengan kedua tokoh itu. Setelah bersalaman, Jokowi, Quraish dan para santri berfoto bersama. (adi)