Jumat Berkerudung, Bentuk Dukungan untuk Muslim di Selandia Baru
Peringatan satu minggu setelah serangan teroris terhadap jamaah salat Jumat di Masjid Al Noor dan Linwood Ave, Kota Christchurch, Selandia Baru, digelar Jumat besok. Salah seorang penyelenggara peringatan tersebut, Anna Thomas mengatakan, acara itu bertajuk 'Solidaritas dalam Kerudung'.
Sesuai tema maka para perempuan dari semua agama atau kepercayaan di Selandia Baru diminta untuk mengenakan kerudung. Menurut Anna Thomas, acara yang telah disetujui oleh Dewan Perempuan Islam di Selandia Baru ini bertujuan memberi dukungan kepada Muslim di Selandia Baru bahwa mereka tak sendirian.
"Selain itu kerudung sebagai wujud rasa hormat kepada 50 korban tewas dan puluhan korban lain yang terluka," jelas Anna Thomas dikutip dari thestar.com.my.
Sebelumnya, sidang Parlemen Selandia Baru dibuka dengan pembacaan doa secara Islam untuk para korban aksi brutal warga Australia Bretan Tarrant.
Ketua Parlemen Trevor Mallard memimpin delegasi multi-agama dengan Imam Nizam ul haq Tranvi membacakan doa dalam bahasa Arab, diikuti versi bahasa Inggris oleh Imam Tahir Nawaz.
Para politisi berdiri dan tampak diam ketika Imam Nizam ul haq Tranvi membacakan Surat Al-Baqarah ayat 153-156. Kemudian dilanjutkan dengan doa Te Reo Maori. (yas)