Julukan Pembunuh Raksasa Persebaya Bakal Diuji Bhayangkara FC
Persebaya Surabaya akan menghadapi Bhayangkara FC di pekan ke-32, Senin 26 November 2018, di Stadion Gelora Bung Tomo. Di pertandingan ini, julukan Persebaya sebagai pembunuh raksasa bakal duiji.
Lebih seru lagi, laga kali ini bakal jadi partai penuh emosional, karena The Guardian mempunyai ikatan historis dengan Bonek Mania. Pasalnya, sebelum menggunakan nama Bhayangkara FC sempat menggunakan nama Persebaya Surabaya saat tampil di Divisi Utama (kompetisi kasta kedua) dan ISL (kompetisi level tertinggi saat itu) saat terjadi dualisme Persebaya.
Keberadaan tim ini sempat membuat perpecahan di tubuh Bonek Mania. Sejarah itulah yang bisa menjadi bumbu duel kedua tim ini.
Terlepas dari faktor nonteknis, bentrokan antara Persebaya dan Bhayangkara FC diprediksi berjalan cukup ketat. Pasalnya, kedua tim sama-sama mengejar tiga poin untuk mengamankan posisi mereka di papan atas klasemen.
Menduduki peringkat ke-9 klasemen sementara dengan 44 poin, Persebaya bakal tampil ngotot demi mempertahankan harga diri di depan publik sendiri. Selain itu, tim berjulukan Bajul Ijo ini juga ingin kembali ke papan atas.
Sementara Bhayangkara FC berada di peringkat ke-4 dengan 49 poin, dan bertekad mengamankan poin untuk menjaga posisi mereka agar tidak tergelincir ke papan tengah.
Melihat posisi Bhayangkara yang berada jauh di atas Persebaya, pelatih Djajang Nurdjaman tak ciut nyali. Ia tetap mengintruksikan kepada para pemainnya untuk tampil agresif demi memetik 3 poin di kandang.
Djajang menegaskan, ambisinya untuk memenangkan pertandingan ini demi membuktikan julukan pembunuh raksasa yang disematkan pada Bajul Ijo. "Kami kembali berhadapan dengan tim papan atas, mereka (Bhayangkara) juga juara bertahan. Kami harus menghadapinya dengan serius, sama seriusnya dengan partai yang sudah-sudah," kata Djanur kepada wartawan, Minggu 25 November 2018.
Pelatih asal Majalengka ini tetap mewanti-wanti para pemainnya agar tidak terbuai dengan kemenangan sebelumnya. Persebaya musti fokus dan konsentrasi penuh sepanjang pertandingan.
"Kompetisi tinggal menyisakan tiga pertandingan, motivasi pemain untuk menang harus tinggi. Supaya besok kita bisa lalahkan Bhayangkara di depan Bonek," ujar dia.
Eks pelatih Persib Bandung ini juga sangat hafal dengan kekuatan Bhayangkara FC yang dihuni banyak pemain asing hebat, seperti Paulo Sergio, Vladimir Vujovic dan Herman Dzumafo.
"Kami tahu Bhayangkarta punya pelatih hebat. Materi pemain mentereng, pemain asingya cukup bagus, ada Paulo, Vlado, Dzumafo. Untuk Herman Dzumafo, walaupun senior tetapi menunjukkan kemampuan bagus," ujar pelatih 53 tahun itu.
Djanur sendiri sudah menyiapkan komposisi pemain yang tepat untuk meredam para pemain Bhayangkara FC. Besar kemungkinan, Djanur akan menurunkan the winning team.
Sementara itu, pelatih Bhayangkara FC Simon Mc Menemy tidak mau kalah. Ia tetap optimistis, dengan materi pemain ia boyong dapat membungkam Bajul Ijo di hadapan Bonek.
"Besok akan menjadi pertandingan sulit, karena mereka dapat dukungan penuh dari suporter. Tapi perlu diingat, kami punya catatan pertandingan tandang yang cukup bagus," koar Simon.
Bhayangkara memang salah satu tim dengan rekor tandang yang cukup bagus. Minimal, kemenangan 2-1 atas Madura United di Madura beberapa waktu lalu membuktikan kekuatan Bhayangkara FC tak menurun meski bermain di kandang lawan.
Simon mengakui, kemenangan atas Laskar Sapeh Kerrap itu dijadikan pelecut semangat anak asuhnya agar dapat mengalahkan Persebaya yang diisi oleh tiga mantan pemain Bhayangkara FC, yakni Otavio Dutra, David da Silva dan Fandi Eko Utomo.(hrs)