Julidfiisabilillah, Netizen Indonesia Melawan Propaganda Israel
Tanda pagar julidfisabillah viral di Twitter. Kata ini telah digunakan sedikitnya 20 ribu kali, per Minggu 3 Desember 2023. Penggunanya, netizen Indonesia dan dua negara lain, sedang melawan propaganda Israel di serangan ke Gaza.
Jihad Fisabilillah
Dilihat di Twitter, salah satu penggagas gerakan ini adalah sosok bernama Erlangga Greschinov, @Greschinov. Berbeda dengan gerakan netizen pada umumnya, Erlangga mengkoordinir serangan pada jam-jam tertentu, menggunakan tanda pagar tertentu.
Bersama dengan followernya yang mencapai 277 ribu, Erlangga secara berkala menyampaikan aturan serangan, menghimpun konten dan akun target sasaran, serta menegaskan aturan mainnya.
Misalnya larangan menggunakan narasi antisemit, rasisme, dan anti Yahudi. "Jangan sampai perjuangan kita untuk Palestina dikotori dengan rasisme terhadap ras/agama tertentu. Ingatlah bahwa yang kita perangi adalah Zionisme dan Israel, bukan bangsa/penganut Yahudi," cuitnya dilihat pada Minggu, 3 Desember 2023.
Serangan Terkoordinir
Erlangga akan menentukan jadwal serangan mengikuti momen tertentu. Seperti serangan usai serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza, atau serangan Israel pasca gencatan senjata.
Tujuan serangan, seperti dilihat di akun Twitternya, adalah untuk menumbangkan akun-akun yang disebut membuat konten bohong. Sebagian besar propaganda Israel yang dianggap memutar balikkan fakta dan tidak memiliki bukti valid.
Netizen pengikutnya juga bergantian memberikan informasi akun-akun yang menyebarkan propaganda berupa kabar bohong, untuk dijadikan sasaran rujakan netizen.
Tujuannya adalah menumbangkan akun-akun sebagai hukuman lantaran menyebarkan berita bohong.
Diikuti Negara Lain
Tak hanya netizen Indonesia saja, serangan terkoordinasi dalam julidfisabilllah juga diikuti netizen dari Malaysia. Banyak akun menggunakan bahasa Malaysia muncul di lini masa milik Erlangga. Terbaru, ia juga mengundang netizen Turki untuk ikut serta merujak akun yang dinilai menyebarkan propaganda Israel.
Sempat Diblok
Dalam lini masanya juga diketahui, upaya Erlangga sempat pula mengalami kendala. Salah satunya ketika akunnya tak bisa dibuka selama 24 jam. Ia juga beberapa kali mengunggah akun palsu menggunakan wajah dan namanya yang muncul di media sosial lain.
Salah satu akun yang menyebut diri sebagai parodi dari agen rahasia Israel, Mossad, bahkan menyebarkan informasi jika dirinya adalah paedofil.
Dalam wawancara dengan Detik, Erlangga menyebut upayanya menjadi bagian perjuangan yang bisa dilakukan untuk membela Palestina, tanpa bisa menjejakkan kaki di tanahnya, melawan penjajahan.
"Tentu karena kita merasa karena Palestina ini negeri yang jauh, di sana penjajahan terus dilakukan, sehingga kita merasa tidak dapat melakukan langkah pencegahan apapun baik secara diplomatik maupun secara apapun," kata Erlangga, Kamis 30 November 2023.
Sehingga julidfisabilillah dilakukan dengan tujuan menyerang moral tentara IDF di media sosial. "Sekarang ada satu cara yang memang muncul yaitu dengan menjatuhkan moral tentara IDF tersebut di sosial media," imbuhnya.
Advertisement