Juara Liga 1 Dua Musim Beruntun, Bali United Cetak Sejarah Baru
Bali United akhirnya menyandang status sebagai juara Liga 1 musim ini. Meski mereka masih menyisahkan 2 pertandingan melawan Persebaya Surabaya dan Persik Kediri, namun mereka sudah unggul poin jauh dari Persib Bandung. Saat ini poin Bali United 72 sedangkan Persib 68. Dan Persib hanya sisakan 1 pertandingan melawan Barito Putra.
Secara kalkulasi, Persib mustahil mengejar Bali United. Kalau pun Bali menelan dua kekalahan, poin mereka tetap unggul dari Persib. Poin maksimal yang bisa diraih tim berjuluk Maung Bandung adalah 71. Sedangkan poin minimal Bali adalah 72 dan poin maksimal adalah 78. Selamat untuk Semeton!!
Mahkota juara Serdadu Tridatu yang diraih musim ini juga catatkan rekor tersendiri. Mereka berhasil meraih gelar back to back di Liga 1. Bali menjadi satu-satunya tim Indonesia yang berhasil meraih rekor itu. Sejak awal Liga Indonesia diputar, belum ada satu pun tim yang berhasil juara beruntun. Baik kala Perserikatan, Galatama, hingga Liga Indonesia.
Padahal secara sejarah, Bali United merupakan tim baru di kancah sepak bola Indonesia. Mereka baru seumur jagung. Namun pengelolaan tim yang profesional membuat tim kebanggaan publik Bali itu menjadi kiblat manajemen klub sepak bola Indonesia.
Dengan sistem manajemen profesional dan keuangan yang tertata rapi, mereka mendobrak sejarah klub bola dalam negeri dengan melantai di bursa efek. Alias IPO. Langkah Bali United ini menandai mulai majunya sepak bola Indonesia.
Berbeda dengan tim lainnya yang menyewa stadion pemerintah daerah hanya untuk pertandingan, Bali United mengambil kebijakan jangka panjang dengan menyewa Stadion Kapten I Wayan Dipta untuk durasi lama, 10 tahun.
Dengan durasi sepanjang ini, Bali United berhak melakukan perawatan dan renovasi secara sukarela. Termasuk pula membangun Bali United Megastore dan Cafe. Satu-satunya klub Indonesia yang menjadikan stadionnya ‘rumah’ bagi tim, sponsor, dan pendukung.
Secara kepemilikan, 66,7 persen saham Bali United dimiliki PT Bali Bintang Sejahtera dan 33,3 persen lainnya dilepas di bursa saham. Dengan semangat profesionalisme itu, sudah seharusnya Bali United berhak atas prestasi gemilang di Liga Indonesia. Tidak haram jika mereka juga disandingkan dengan pengelolaan Johor Darul Ta’dzim (klub raksasa Liga Malaysia) yang profesional.