Juanda Dibuka untuk Penerbangan Internasional, Ini Kata Khofifah
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan izinkan pemberangkatan ibadah Umroh dan Perjalanan Luar Negeri melalui Bandara Juanda, Jawa Timur (Jatim).
Kepastian itu disampaikannya usai melakukan Rapat Koordinasi Pembukaan Bandara Juanda untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) termasuk umroh di Hotel JW Marriot Surabaya, Jumat, 11 Maret 2022.
“Jadi tidak hanya umroh, tapi juga keberangkatan dan kedatangan internasional ya,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melalui siaran persnya, Sabtu, 12 Maret 2022.
Sebelumnya, pemerintah pusat lebih dulu membuka kembali pemberangkatan dan kepulangan ibadah umroh melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta, pada 8 Januari 2022, lalu.
Meski demikian, kata Khofifah, saat ini pihaknya masih melakukan persiapan sebelum resmi membuka Bandara Juanda untuk melakukan penerbangan keberangkatan umroh dan PPLN.
“Prinsipnya (nanti) sama seperti di Jakarta dan Bali untuk kedatangan internasionalnya. Seperti umroh berangkat dari Jatim, kembali di Jatim,” jelasnya.
Khofifah mengungkapkan, Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya telah menyiapkan tempat karantina bagi para jemaah umroh. Yakni, Asrama Haji Sukolilo, dan BPWS yang ada di Bangkalan.
“Rencananya Asrama Haji yang saat ini dipakai sebagai tempat isolasi terpusat, jika sudah kosong agar dapat digunakan jemaah umroh. Sehingga bisa jadi tempat karantina umroh jikalau nanti dibutuhkan,” ucapnya.
Selanjutnya, Khofifah akan koordinasi dengan PT. Angkasa Pura untuk mengatur secara teknis terkait alur keberangkatan dan kepulangan. Untuk mengantisipasi masuknya Covid-19 luar negeri ke Jatim.
“Kami akan segera menyiapkan langkah strategis dan melakukan identifikasi terkait SOP layanan umroh ini, baik keberangkatan maupun kepulangan. Apalagi, di tingkat pusat telah diputuskan tidak ada karantina kepulangan bila hasil PCR ketika tiba di tanah air negatif,” ujar dia.
Khofifah mengingatkan, penyelenggaraan umroh di masa pandemi ini tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Agar ketika berangkat dan pulang dari umroh, para jemaah dalam keadaan sehat.
“Tentunya kami berharap protokol kesehatan tetap dilaksanakan secara ketat. Sehingga baik keberangkatan maupun pulang ke tanah air semua sehat, selamat dan lancar,” tutupnya.