JPP Muhammadiyah: Jangan Cemari Demokrasi dengan Money Politic
"Supaya tiang demokrasi ini berdiri tegak, lurus dan tidak bengkok maka dalam pilkada nanti jangan dicemari dengan tindakan yang tidak bermartabat seperti melakukan serangan fajar (politik uang), black campaign (kampanye hitam)," kata Dani Kurniawan, koordinator JPPM.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan diselenggarakan pada Rabu (27/6) tak luput dari perhatian Jaringan Pemantau Pemilu Muhammadiyah (JPPM). Dani Kurniawan, koordinator JPPM menyampaikan, Pilkada yang dilakukan disejumlah daerah merupakan wujud penegakan demokrasi.
“Oleh sebab itu, supaya tiang demokrasi ini berdiri tegak, lurus dan tidak bengkok maka dalam pilkada nanti jangan dicemari dengan tindakan yang tidak bermartabat seperti melakukan serangan fajar (politik uang), black campaign (kampanye hitam) dan hate Speech (ujaran kebencian),” ujarnya dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Rabu (27/6/2018).
Dani menegaskan, apabila ada calon yang terindikasi kuat melakukan tindakan di atas jangan takut untuk melaporkan kepada Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) setempat. Kemudian jangan pilih calon tersebut.
“Karena kalau Anda memilih, maka sama saja Anda berkontribusi merusak demokrasi dan ujung-ujungnya menyengsarakan kehidupan Anda jika dikemudian hari mereka berkuasa,” tuturnya.
Selain itu, Dani juga berharap kepada penyelenggara pilkada baik itu KPU dan Bawaslu di daerah, dalam melakukan tugas nanti supaya bisa independent, transparan, profesional, obyektif dan bertanggung jawab. Hal ini penting supaya bisa terwujud Pilkada yang bermartabat.
Sementara kepada pemerintah Jariangan Pemantau Pemilu Muhammadiyah (JPPM) berharap mampu menjaga netralitas dan maksimal dalam mensuport penyelenggaraan Pilkada supaya bisa berjalan aman, lancar dan jurdil (jujur dan adil). (adi)
Advertisement