Jorginho Bikin Kesalahan Fatal, Tuchel Beri Pembelaan Aneh
Chelsea harus membayar mahal atas kesalahan yang dibuat oleh Jorginho pada pertandingan melawan MU di pekan ke-13 Premier League. Sebab, dari blunder yang ia lakukan, Jadon Sancho berhasil membobol gawang Chelsea yang dikawal Edouard Mendy di menit ke-50.
Skor akhir memang 1-1. Chelsea masih bisa menghindari kekalahan berkat eksekusi penalti sempurna yang dilakukan Jorginho di menit ke-69. Namun, gol itu tetap patut disesali karena ambisi mereka memenangkan pertandingan gagal terwujud.
Gelandang asal Italia itu kehilangan konsentrasinya. Sebagai orang terakhir di sektor pertahanan, alih-alih langsung membuang bola, Jorginho gagal mengontrol bola dengan sempurna. Di saat yang sama, Sancho datang merebut bola yang kemudian membawanya lari ke arah gawang Chelsea. Hanya berhadapan dengan Mendy, tak sulit bagi Sancho untuk menempatkan bola ke sisi kiri penjagaan sang kiper.
Meski nyata-nyata salah, Tuchel justru memberi pembelaan kepada Jorginho. Menurutnya, Jorginho tidak bisa melihat datangnya bola lambung karena cahaya stadion yang menyilaukan matanya.
"Sangat tidak biasa kesalahan seperti ini dan kebobolan gol seperti ini bagi kami secara umum, terutama dengan Jorgi," katanya seperti dikutip dari Metro.
“Dia salah menilai situasi dan dia sangat terganggu dari lampu sehingga tidak melihat bola pada akhirnya. Itu terjadi.
Menurutnya, dibutuhkan banyak keberanian dan kepribadian untuk tidak terpengaruh usai membuat kesalahan itu. Dia juga memuji bahwa keberanian Jorginho untuk mengambil penalti untuk menyamakan kedudukan di saat yang penting.
Namun, mantan penyerang The Blues, Jimmy Floyd Hasselbaink tak sependapat. Menurutnya, Jorginho tak seharusnya mengontrol bola dan memilih untuk langsung menghalau bola ke depan.
“Dia harus mengarahkannya, dia harus mengembalikannya. Anda tidak dapat mengambil keputusan seperti itu," kritik Hasselbaink di Sky Sports.
Senada dengan Hasselbaink, eks kapten MU, Roy Keane menganggap apa yang dilakukan oleh Jorginho adalah arogansi.