Jordi Amat Berbagi Pengalaman Melawan Messi
Pemain naturalisasi, Jordi Amat, memberikan kiat kepada rekan-rekannya di timnas senior tertang bagaimana meredam Lionel Messi.
Jordi memang memiliki pengalaman empat kali bertemu Messi saat keduanya merumput di La Liga. Masing-masing dua kali bersama Espanyol dan dua kali saat membela Rayo Vallecano, sementara Messi memimpin para pemain Barcelona.
Pertemuan pertama Jordi dengan Messi terjadi ketika ia baru bergabung dengan Espanyol di musim 2010/2011. Pada laga yang berlangsung 18 Desember 2010 itu, Jordi dimasukkan pada menit ke-64 menggantikan Javi Chica.
Pada laga tersebut, Messi menciptakan assist di salah satu brace David Villa yang melengkapi kemenangan Barcelona menjadi 5-1.
Sedangkkan duel dengan Messi dalam laga pertamanya bersama Vallecano terjadi pada 27 Oktober 2012. Saat itu Jordi dimainkan hingga laga usai, dan Messi mencetak brace yang membantu Barcelona meraih kemenangan 5-0.
Memori itu membuat Jordi penasaran. Maklum, ia gagal meredam Messi dalam empat pertemuan itu.
Jordi sendiri telah menjalani laga terakhirnya antara Johor Darul Takzim melawan Terengganu pada Jumat 9. “Ada (dua) pertandingan menarik di depan kami. Saya siap pergi (bergabung),” ujar Jordi.
Baginya, ini akan menjadi kesempatan besar, dan pengalaman yang bagus buat dirinya dan rekan-rekannya di Timnas senior melawan tim seperti Argentina.
“Ini akan menjadi tantangan besar, begitu juga dengan laga melawan Palestina yang merupakan tim bagus. Jadi ini merupakan (dua) pertandingan yang bagus, dan berat. Ya, ini uji coba yang bagus buat kami. Kita lihat nanti apakah kami melakukan pekerjaan dengan baik.”
Kebugaran Jordi disebut sedang tidak bagus seperti yang dinyatakan pelatih Esteban Solari. Sedangkan sumber dalam JDT membocorkan, Jordi sengaja tidak dimainkan penuh ketika mengalahkan Penang FC demi melindungi sang pemain, mengingat agenda yang akan dilakoni bek naturalisasi tersebut di saat tim sedang diliburkan.
“Kita semua tahu Messi adalah pemain yang luar biasa, dan mungkin merupakan yang terbaik dalam sejarah (sepakbola). Tetapi yang bisa kami lakukan adalah bermain sebagai sebuah tim, berusaha bermain dengan nyaman, saling membantu (kompak) semaksimal mungkin. Mungkin juga kami butuh peruntungan yang bagus. Sekarang mari bermain dengan bagus melawan Palestina dan Argentina.”
Sumber: Goal