Jon Jones Dituduh Ancam Bunuh Petugas Tes Doping
Legenda UFC Jon Jones sekali lagi berada dalam masalah besar. Kali ini, ia diduga mengancam akan membunuh petugas tes doping pada bulan Maret.
Menurut media Albuquerque Amerika Serikat, ABQ RAW, departemen kepolisian setempat mendapat keluhan dari seorang petugas tes doping yang bekerja mengumpulkan sampel dari Jon Jones.
Dalam interaksi keduanya, petugas tes narkoba menuduh Jones mengancam akan membunuhnya saat mabuk. Penguji juga menuduh Jon Jones mengambil teleponnya untuk menghindari panggilan polisi.
Menurut laporan, sang petugas ini bekerja untuk mitra Program Anti-Doping UFC yang bertugas mengumpulkan sampel dari para atlet.
Perlu diingat, tahun lalu, UFC memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka dengan Badan Anti-Doping AS (USADA) karena perbedaan pendapat tentang bagaimana sistem mereka diatur.
Kemitraan baru dengan Drug Free Sport International dimulai pada 1 Januari 2024. Sejak itu, badan tersebut telah berupaya melakukan tes narkoba terhadap setiap petarung UFC.
Namun ini adalah insiden besar pertama yang terjadi pada salah satu dari mereka. Jon Jones dikenal karena sikap konyolnya terhadap pihak berwenang. Sebelumnya, dia telah ditangkap dan ditahan beberapa kali.
Bahkan, ada video panjang dirinya mabuk saat bertengkar sengit dengan petugas polisi beberapa tahun lalu. Sejauh ini, dia belum mengeluarkan pernyataan publik apa pun terkait pertengkaran tersebut.
Saat ini, Jon Jones masih dalam masa pemulihan dari cedera tendon bahu serius yang dideritanya sesaat sebelum ia mempertahankan gelar kelas beratnya melawan Stipe Miocic.
Namun dia dikabarkan kembali ke kondisi terbaiknya. Maka tidak mengherankan melihat dia bersenang-senang selama hari liburnya.
Tes doping bisa dilakukan kapan saja meski sang petarung sedang libur. Sangat mungkin bagi petugas tes doping untuk dilakukan pemeriksaan bila ada yang mencurigakan dari perilaku atlet UFC.
Yang jelas, meski Jones membantah dirinya melakukan pengancaman terhadap petugas, petarung tak terkalahkan di kelas berat ajang bela diri campuran itu harus membuktikan melalui rekaman CCTV di rumahnya selama pemeriksaan dilakukan.
Bukan hanya itu, bila ia terbukti menggunakan zat adiktif, tidak menutup kemungkinan sang legenda UFC ini akan berurusan dengan hukum.