Jombang Zona Merah, Warga Tak Takut Padati Alun-Alun
Puluhan warga tampak memadati Alun-alun Jombang semalam. Padahal alun-alun sebenarnya juga tak tampak lapak-lapak penjual jajanan. Namun, sepi lapak penjual jajanan tak menyurutkan aktivitas warga Jombang untuk tetap datang ke alun-akun.
Sebagian besar warga yang datang ke alun-alun melakukan aktivitas olahraga seperti gowes, sepak bola, bulu tangkis hingga voli. Sedangkan, sebagian kecil yang lain terlihat menikmati waktu dengan duduk bersantai. Pemandangan ini terpantau pada Sabtu 20 Juni 2020 sejak pukul 17.30 hingga 21.45.
Iqbal Abdulloh, salah satu warga Desa Catakgayam mengaku memilih melakukan gowes di sini untuk melepas penat. Pria yang bekerja sehari-hari sebagai salesman itu baru pertama kali datang ke alun-alun semenjak ditutup pada pertengahan Maret.
“Saya ini baru pertama kali ini gowes bersama teman-teman. Gowes ini untuk latihan fisik agar memperkuat imunitas. Saya suka di alun-alun karena tempatnya ramai,” kata Iqbal pada Sabtu, 20 Juni 2020.
Iqbal mengaku tidak takut terpapar Covid-19 lantaran sudah mengantisipasi dengan memakai masker dan menggunakan hand sanitizer. Selain itu menjaga jarak dengan pengunjung yang lain. Di samping itu, Iqbal menyebut tidak ada imbauan dari petugas setempat untuk mengosongkan area tersebut pun mematuhi protokol kesehatan.
“Kalau takut sih yang penting saya sudah mengantisipasi dengan mematuhi protokol. Memakai masker, duduk berjarak dan membawa hand sanitizer. Ini juga tidak ada imbauan atau obrakan dari petugas,” tambahnya.
Senada dengan Iqbal, Hesti Susi warga asli Kediri menyatakan hal serupa. Ibu rumah tangga itu menjelaskan kendati khawatir tertular Covid-19, dirinya menjaga diri dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada. Di antara nya memakai masker, membawa hand sanitizer dan menjaga jarak.
Sementara itu, dia sengaja berkunjung jauh-jauh dari Kediri bersama suami dan anaknya untuk menghilangkan kebosanan akibat rutinitas sehari-hari. Terlebih, mengalihkan perhatian sang anak dari gadget.
“Saya baru pertama kali datang ke sini dan ramai. Saya niatnya menghilangkan kebosanan. Saya ajak anak saya usia 8 tahun agar dapat hiburan dan teralihkan dari ponsel pintar. Kami juga mematuhi protokol yang ada agar aman,” ujarnya.
Hesti menambahkan, sejak datang tidak ada imbauan pun larangan dari petugas untuk meninggalkan tempat itu.
Secara terpisah, penjaga parkir alun-alun yang tidak mau disebut namanya menceritakan alun-alun ramai dikunjungi pengunjung sudah sejak tanggal 13 Juni 2020. Kendati tidak melarang warga untuk berkerumun, petugas satpol PP siaga untuk membubarkan mereka pukul 22.00.
“Ini sudah sejak seminggu ramai. Tidak ada imbauan apapun dari pemerintah untuk menutup atau apa. Petugas satpol PP sendiri siaga dan membubarkan setiap pukul 22.00,” tutupnya.
Jombang sendiri pemerintah setempat belum menerapkan New Normal lantaran kasus covid-19 belum melandai. Selain itu, statusnya masih zona merah.