Jokowi Minta Pendaftar CPNS Tak Percaya Calo
Presiden Joko Widodo berikan perhatian khusus pada besarnya minat masyarakat yang ingin menjadi calon pegawai negri sipil.
Kepada peserta yang sedang mengikuti proses penerimaan CPNS, Jokowi mengingatkan agar selalu percaya diri, jangan sampai teperdaya orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin memanfaatkan penerimaan CPNS untuk memperkaya diri sendiri, dengan menjanjikan bisa diterima menjadi CPNS, asal menyerahkan uang debagai imbalan.
"Semua CPNS akan melalui seleksi dan tes. Hasil tes itulah yang akan menentukan bisa tidaknya diterima menjadi Aparatur Sipil Negara ( ASN )," kata Presiden, setelah membuka Kongres PERSI di JCC Rabu 17 Oktober 2018.
Presiden mengaku sudah menerima komitmen dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( MENPAN RB ) dan instansi terkait, bahwa seleksi CPNS dilakukan secara transparan dan kredibel, tidak ada KKN.
Sementara Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Mohammad Ridwan mengumumkan ada sekitar 800.000 akun pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang gagal melengkapi dokumen. Mereka dipastikan gagal mengikuti seleksi administrasi.
"Angka tersebut berupa hasil final saat penutupan CPNS pada pukul 23.59 WIB, Senin 15 Oktober 2018 kemarin," kata Ridwan.
Sampai penutupan pendaftaran CPNS, totalnya ada 4.436.694 akun yang terdaftar. Namun dari jumlah tersebut, hanya 3.627.981 yang melengkapi dokumen persyaratan. Artinya ada 808.713 akun pelamar yang gagal melengkapi dokumen.
"Jumlah akun pelamar final yang tercatat di SSCN adalah sejumlah 4.436.694 akun. Ini memang less expected (di luar ekspektasi) dari yang kami perkirakan sebelumnya antara 6-8 juta," tambahnya.
Sedang tenaga honorer yang ikut seleksi CPNS dari 13.345 hanya 8.765 tenaga eks honorer K2 yang ikut seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018. Mereka terdiri dari tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan. (asm)