Jokowi Minta Pawai PKB Ditampilkan Saat Annual Meeting IMF-World Bank
Bagus, berkarakter, dan unik penuh seni budaya. Itulah rentetan pujian Presiden Joko Widodo atas pelaksanaan pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-40. Bahkan, Jokowi minta Pawai PKB ditampilkan saat Annual Meeting IMF-World Bank, Oktober nanti.
"Beliau bilang bagus sekali. Menurut Beliau, nggak banyak di Indonesia, termasuk di dunia yang bisa seperti kita, bahkan beliau berkunjung ke India katanya, itu tidak seperti kita di Bali," kata Gubernur Bali Made Mengku Pastika usai mendampingi Jokowi membuka PKB ke-40, di Renon, Denpasar, Sabtu (23/6/2018) sore.
Menurut Pastika, Presiden Jokowi menilai PKB masih sangat kental dengan agama dan budaya.
"Oleh karenanya, beliau minta nanti pada pertemuan IMF-World Bank supaya diadakan acara seperti ini. Nanti tinggal saya koordinasikan apakah diadakan di Nusa Dua ataukah di sini di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Denpasar," ujarnya.
Pastika menambahkan, pihaknya sudah siap dengan permintaan Jokowi tersebut. Permintaan ini memang sudah dinanti sebelumnya. Agar PKB bisa lebih mendunia lagi.
"Saya katakan tadi, kita siap. Jadi, beberapa event tetap seperti tadi (pawai PKB). Tetapi kendaraan hias diganti dengan delegasi negara peserta, mungkin mewakili benua-benua, dan komunitas tertentu," ucapnya.
Permintaan Presiden tadi ikut direspon Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana, menyambut baik kehadiran Presiden Jokowi.
Pejabat Kemenpar yang ikut hadir di pembukaan PKB 2018 itu mengaku makin bersemangat. Makin mantap. Apalagi kemasan PKB bercitarasa dunia.
“Rencana menghadirkan Pesta Kesenian Bali di Annual Meeting IMF-World Bank akan mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar. Ini akan menaikkan value Annual Meeting IMF-World Bank,” tutur Pitana
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga sierama. Menurutnya, Pesta Kesenian Bali yang didukung oleh Kementerian Pariwisata ini memiliki aspek Content dan Communication yang bagus.
"Harapan selanjutnya setelah Content-nya sudah oke, Communication sudah oke, tinggal C yang ketiga yaitu Commercial. Aspek Commercial pun berarti sudah mengokohkan Bali sebagai destinasi utama Indonesia," ujar Menpar Arief Yahya.
Ditambahkannya, selama ini Bali menjadi penyumbang terbesar wisatawan mancanegara yang berlibur ke Indonesia. Jika pada 2016 wisman yang ke Bali mencapai hampir 5 juta, pada 2016 wisman ke Bali meningkat menjadi hampir 6 juta. Hal ini membuatnya berharap banyak pada Bali di tahun ini.
"Tahun 2018 kita proyeksikan 7 juta (wisman). Karena kita menginginkan distribusi wisman ini tidak hanya di Bali bagian selatan, tapi kita harapkan juga Bali bagian utara," ujarnya.
Dengan harapan tersebut, Arief Yahya berusaha mendorong pembangunan bandara baru di Bali bagian utara. Ia ingin wisman yang datang ke Bali dapat mengejar Bangkok dan Singapura di mana setiap tahunnya dikunjungi sekitar 15 juta wisman.
"Permasalahannya adalah ideal kalau wisman tidak hanya di selatan Bali, tapi juga utara, barat, dan timur," pungkas Menpar Arief Yahya. (*)
Advertisement