Jokowi Kunjungi Pabrik Mobil Esemka, Ini Wujud Akhirnya
Klaten: Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah akan terus mendukung produk-produk dalam negeri hasil kreativitas anak bangsa untuk bisa bersaing di pasar global. Tak terkecuali dengan industri otomotif nasional, pemerintah juga akan memberikan dorongan bagi pengembangan industri tersebut di Tanah Air.
Hal tersebut disampaikan Kepala Negara saat melakukan peninjauan pabrik Kiat Motor yang berlokasi di Jalan Solo-Yogyakarta, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Minggu, 17 September 2017. Saat peninjauan, Presiden didampingi Pemilik dan pengelola Kiat Motor Sukiyat.
Kiat Motor yang sebelumnya dikenal lewat produk Esemka tersebut kini sedang mengembangkan kendaraan pedesaan dengan nama Mahesa yang merupakan singkatan dari Moda Angkutan Hemat Pedesaan. Secara khusus kendaraan tersebut didesain untuk mendukung pengolahan hasil pertanian dan mobilitas masyarakat pedesaan.
"Tugas pemerintah memberikan dorongan agar gagasan seperti ini bisa masuk ke pasar," ujar Presiden mengenai ide kreatif pengembangan Mahesa.
Menurut Presiden, salah satu bentuk dukungan yang dapat diberikan pemerintah ialah dengan memfasilitasi pengembangan produk. Seperti misalnya yang terkait dengan sertifikasi, uji emisi, dan soal perpajakan.
Meski demikian, para pengusaha maupun industri UKM diminta untuk tidak bergantung penuh pada pemerintah. Mereka diharapkan mampu mandiri dengan memiliki rencana bisnis yang matang sehingga bisa menghadapi tantangan-tantangan industri di lapangan.
"Kalau selesai (uji emisi dan sertifikasi), bussines plan harus sudah jelas dipasarkan kepada siapa, harganya berapa, apakah bisa bersaing dengan produk dari misalnya Tiongkok, Korea, Jepang?" kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Ia pun mengingatkan bahwa pihaknya tidak ingin menciptakan ketergantungan industri pada pemerintah yang dapat memberikan efek buruk bagi industri itu sendiri.
"Kalau pemerintah terlalu membantu, jadinya nanti tidak bisa kompetitif di pasar. Jangan sampai semuanya disuntik dari pemerintah. Suntikannya stop, mobilnya ikut stop, nggak boleh seperti itu," ucap Presiden.
Kendaraan pedesaan Mahesa yang sedang dikembangkan tersebut menurut rencana akan dipasarkan dengan harga sekira Rp 60-70 juta. Dengan harga seperti itu, Kepala Negara yakin Kiat Motor dapat menjangkau target pasar yang dituju.
"Ini rencananya untuk kendaraan desa. Tadi dihitung-hitung saya tanya harganya berapa sih? Jatuhnya Rp 60-70 juta. Kalau Rp 60-70 juta saya kira banyak yang beli," tutur Presiden. (azh)