Jokowi Klaim Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Negara G20
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut angka pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III tahun 2022 termasuk yang tertinggi di antara negara anggota G20. Menurut Jokowi, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,72 persen, dan inflasi di angka 5,51 persen.
"Coba bandingkan dengan negara-negara besar G20. Seingat saya, kalau enggak nomor 1, ya nomor 2 kita di antara negara-negara besar," ujar Jokowi dalam perayaan Imlek Nasional di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu, 29 Januari 2023.
Oleh karena itu, mantan Walikota Solo ini meminta masyarakat untuk saling membantu satu sama lain. Jokowi mengungkapkan, semangat gotong royong antar warga selama menghadapi pandemi Covid-19 harus dilanjutkan.
"Yang gede gandeng yang tengah, yang tengah gandeng yang kecil. Yang besar gandeng yang kecil, semuanya bermitra, kemitraan, bergandengan," ujarnya.
Jokowi kemudian menceritakan beratnya pemerintah mengatur berbagai persoalan ketika pandemi Covid-19. Salah satunya, soal pro-kontra kebijakan lockdown atau karantina wilayah.
Kala itu, menurutnya, masyarakat, dan mayoritas menteri di Kabinet Indonesia Maju memintanya mengambil keputusan lockdown. "Tapi, pada saat itu kita masih jernih, dan tenang menghitung kekuatan rakyat di bawah seperti apa," kata Jokowi.
"Dikalkulasikan kekuatan sampai berapa hari, atau berapa minggu. Kalau salah memutuskan, mungkin enggak ada 2 minggu kita sudah rusuh saat itu," ujarnya.
Jokowi kemudian tidak mengambil kebijakan lockdown, dan memilih untuk menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). "Dan ternyata (keputusan) tidak salah. Itu kalau diputuskan lockdown bisa kita di minus 15-17 ekonomi kita," kata Jokowi.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengajak masyarakat untuk kembali bekerja keras setelah memasuki masa transisi dari pandemi Covid-19.
"Karena situasi sudah normal seperti sekarang ini, saya mengajak kita semuanya untuk bekerja keras, bangkit, optimis untuk mengejar ketertinggalan-ketertinggalan kita," katanya.
Semangat bekerja keras tersebut, menurutnya, tetap perlu dijaga, meskipun kondisi perekonomian Indonesia sudah tumbuh sangat baik pada tahun 2022 lalu.
Presiden mengingatkan kerja keras itu harus dibarengi dengan semangat gotong royong yang disebutnya telah membantu masyarakat Indonesia selamat dari ancaman dampak pandemi Covid-19.
Menurut Kepala Negara, apabila masyarakat bisa menjaga semangat gotong royong, tolong menolong, dan saling bantu di tengah pandemi, tentunya hal serupa juga dapat diterapkan ketika memasuki masa transisi.
Masa transisi itu diperlihatkan dengan kebijakan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir Desember 2022 lalu.
"Yang besar gandeng yang kecil, yang tengah gandeng yang kecil, yang gede gandeng yang kecil, semuanya bermitra, kemitraan bergandengan. Kalau saat pandemi bisa, saat normal pun juga harus diteruskan saling membantu, saling menolong, sehingga semuanya akan saling terangkat naik," kata Jokowi.
Sebelumnya, Kepala Negara mengawali sambutannya dengan menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru Imlek 2574 Kongzi Li kepada segenap masyarakat yang merayakan.
"Selamat Tahun Baru Imlek 2574, Gong Xi Fa Cai. Semoga kebahagiaan dan kesejahteraan selalu menyertai kita semuanya," kata Jokowi.
Turut hadir dalam pembukaan Perayaan Imlek Nasional 2023 adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Kemudian, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki, Menteri BUMN Erick Thohir, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan Presiden RI kelima Megawati Seokarnoputri.