Jokowi Ingatkan OJK Jangan Sampai Kebobolan Gorengan Saham
Presiden Jokowi meminta OJK jangan sampai kebobolan praktik 'gorengan' saham. Praktik gorengan saham yang merugikan telah terjadi di India, tepatnya pada perusahaan Adani Group.
Menurutnya, imbas skandal dugaan manipulasi harga saham membuat nilai perusahaan di Adani Group terkikis hingga Rp1.800 triliun. Jumlah sebesar itu sama jumlahnya dengan seperempat PDB India.
Sebab itu, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperketat pengawasan di pasar keuangan, khususnya di pasar saham.
"Hati-hati! Jangan sampai ada yang lolos seperti itu karena goreng-gorengan. Jumlahnya itu Rp1.800 triliun, seperempat PDB India hilang," tegasnya dalam pembukaan Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023 yang disiarkan virtual, melalui Youtube Biro Pers Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden, Senin, 6 Februari 2023.
Menurut Jokowi, menggoreng saham memang menguntungkan bagi pelaku pasar. Hanya saja kalau sampai terpeleset seperti Adani Group yang dirugikan banyak pihak, bahkan bisa jadi satu negara rugi.
"Harus dilihat betul mana yang suka menggoreng. Kalau gorengan itu enak. Menggoreng, menggoreng kalau pas dapat itu enak. Tapi, sekali terpeleset seperti yang saya sampaikan Adani di India, hati-hati," katanya.
Akibat kejadian gorengan saham di Adani Group misalnya, Jokowi bilang langsung terjadi gelombang modal keluar di India. Imbasnya lagi, mata uang Rupee India pun turun nilainya.
Secara makro, Jokowi menilai ekonomi India sedang bertumbuh dengan sangat baik. Tahu-tahu masalah Adani Group di pasar modal bikin gonjang-ganjing.
"Jadinya apa? Capital outflow. Jadinya apa lagi? Rupee jatuh, padahal kondisi makronya bagus. Sekali lagi, hati-hati dengan ini," pungkas Jokowi.
Kasus Adani Group terjadi di India. Kerajaan bisnis milik salah satu orang terkaya di Asia itu dalam sekejap terguncang karena munculnya laporan dari Hindenburg Research.
Laporan itu menduga Gautam Adani melakukan penghindaran pajak dengan memanfaatkan kawasan suaka pajak dan manipulasi harga saham perusahaan Grup Adani. Laporan itu membuat rencana penghimpunan dana Adani Group melalui jual saham senilai US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 37 triliun gagal total.
Harga saham perusahaan-perusahaan Adani pun anjlok cukup parah. Bahkan nilai perusahaan Adani Group terkikis hingga lebih dari US$ 100 miliar atau sekitar Rp 1.480 triliun.
Anjloknya saham perusahaannya membuat Adani tergelincir ke urutan ke-15 dalam daftar orang kaya Forbes. Perkiraan kekayaan bersih Adani sekarang turun jadi US$ 75,1 miliar. Angka itu di bawah perkiraan harta saingannya Mukesh Ambani, ketua Reliance Industries yang menempati peringkat kesembilan dengan kekayaan bersih US$ 83,7 miliar.