Jokowi Ingatkan Ancaman Global dengan Analogikan 'Game of Throne'
Presiden Joko Widodo mengajak negara-negara lain untuk bergandengan tangan dalam menghadapi ancaman global yang tengah meningkat pesat. Ancaman global yang dimaksudkan oleh Presiden Joko Widodo misalnya perubahan iklim yang telah meningkatkan intensitas badai dan topan di Amerika Serikat hingga Filipina.
Kemudian ada pula isu sampah plastik di laut diseluruh penjuru dunia. Sampah plastik ini dituding telah mencemari pasokan makanan di banyak tempat. "Ancaman global yang tumbuh pesat tersebut yang hanya bisa kita tanggulangi jika kita bekerja bersama," ujar Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan di Opening Plenary Pertemuan Tahunan IMF-World Bank, Jumat 12 Oktober 2018.
Kata Presiden Joko Widodo, gandengan tangan antara negara-negara di dunia saat ini masih belum terjadi. Dia mencontohkan dengan perang dagang semakin marak. Inovasi teknologi mengakibatkan banyak industri terguncang. Negara-negara yang tengah tumbuh juga sedang mengalami tekanan pasar yang besar.
"Dengan banyaknya masalah perekonomian dunia, sudah cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa: Winter is Coming" ujar presiden yang akrab dipanggil Jokowi ini.
Jokowi juga mengamati jika akhir-akhir ini, hubungan antar negara-negara ekonomi maju semakin lama semakin terlihat seperti “Game of Throne"
Dalam serial “Game of Thrones”, sejumlah Great Houses, Great Families bertarung hebat antara satu sama lain, untuk mengambil alih kendali “the Iron Throne” . “Mother of Dragons” menggambarkan siklus kehidupan.
Perebutan kekuasaan antar para “Great Houses” itu bagaikan sebuah roda besar yang berputar. Seiring perputaran roda, satu Great House tengah berjaya, sementara House yang lain menghadapi kesulitan dan setelahnya, House yang lain berjaya, dengan menjatuhkan House yang lain
Namun yang mereka lupa tatkala para Great Houses sibuk bertarung satu sama lain, mereka tidak sadar adanya ancaman besar dari Utara. Seorang evil winter, yang ingin merusak dan menyelimuti seluruh dunia dengan es dan kehancuran.
Dengan adanya kekhawatiran ancaman Evil Winter tersebut, akhirnya mereka sadar: tidak penting siapa yang duduki di “Iron Throne”. Yang penting adalah kekuatan bersama untuk mengalahkan Evil Winter agar bencana global tidak terjadi. Agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak poranda yang menyengsarakan kita semua.
"Untuk itu, kita harus bertanya apakah sekarang ini merupakan saat yang tepat untuk rivalitas dan kompetisi? Ataukah saat ini merupakan waktu yang tepat untu kerjasama dan kolaborasi?" ujar Jokowi. (amr)