Jokowi Harus Cermat Menyerap Masukan 'Pembisiknya'
Capres nomor urut 01 Joko Widodo supaya hati-hati dan cermat mendengarkan informasi dari 'pembisiknya'. Ini penting supaya tidak terbawa permainan lawan politiknya yang cenderung menyerang dan selalu mencari titik lemah Jokowi.
Pesan ini disampaikan peneliti dan pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro setelah mengamati serangan balik Jokowi terhadap calon presiden Prabowo dan pendukungnya yang dianggap merugikan.
"Jokowi jangan reaktif, patahkan serangan oposisi dengan cara-cara yang simpatik dan beradab," kata Siti Zuhro ketika dihubungi Ngopibareng.id di Jakarta, 6 Januari 2019.
Kata dia, pasangan Jokowi-Ma'ruf akan rugi sendiri kalau mengikuti gaya Prabowo yang yang ibaratnya tidak punya beban. "Beda dengan petahana," katanya.
Menurut guru besar LIPI ada 'pembisik' Jokowi yang tidak sabaran dan reaktif. Setiap omongan Prabowo dikomentari sampai pada persoalan yang kecil sehingga menguras energi.
"Kampanye itu adu strategi untuk mendapatkan dukungan, beda dengan adu ayam," kata Zuhro.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional TPN Jokowi, Romahurmuzy, mengatakan, TPN Jokowi-Ma'ruf Amin, karakternya berbeda beda karena berasal dari berbagai suku dan aliran. Ada yang lembut ada yang kasar tapi semuanya terukur.
"Soal mana yang harus dimainkan, tergantung kebutuhan. Ini politik penuh dengan intrik, ibaratnya tidak bisa ditampar pipi kanan, kemudian berikan pipi yang kiru, habis kita nanti, ujar Romy. (asm)