Jokowi Copot Jabatan Mensos Khofifah
Presiden akhirnya benar-benar mencopot Khofifah Indar Parawansa dari jabatan Menteri Sosial dan menggantikannya dengan melantik politisi Golkar Idrus Marham.
Pencopotan terhadap Khofifah karena kader terbaik NU ini ternyata lebih memilih untuk bertarung dengan sesama kader NU di Pilgub Jatim ketimbang mempertahankan posisinya di Menteri Sosial.
Pelantikan Idrus dilakukan pada Rabu 17 Januari 2018 pagi. Selain Idrus Marham, Presiden juga melantik mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Kepala Staf Presiden menggantikan Teten Masduki.
Sedangkan Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar akan dilantik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres).
Terakhir Marsekal Madya TNI Yuyu Sutisna dilantik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara. Yuyu sebelumnya adalah Wakil KSAU.
Isu reshuffel kencang berhembus sejak Khofifah mulai ancang-ancang maju pada Pilgub Jatim sejak akhir 2017.
Terlebih setelah dipastikan Khofifah mendaftar sebagai Cagub pada Pilkada Jatim pada 10 Januari 2018 yang diusung tujuh partai dengan 42 kursi.
Idrus akan melanjutkan tugas Khofifah sebagai Menteri Sosial untuk sisa masa jabatan 2014-2019.
Dari Akademisi Ke Politisi
Idrus Marham merupakan seorang politisi Indonesia yang berasal dari kalangan akademisi.
Idrus lahir di Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan pada 14 Agustus 1962. Idrus menempuh pendidikannya dari SD hingga SMA di daerah asalnya Sulawesi Selatan.
Suami dari Ridho Ekasari itu mengawali karirnya sebagai dosen di Universitas Islam Attahiriyah pada 1986 hingga 1992.
Ia juga pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor III Universitas Islam Attahiriyah dan merupakan Sekjen PPAMPG pertama yang berasal dari kalangan sipil.?
Idrus sudah aktif di berbagai organisasi bahkan sejak berstatus sejak pelajar seperti OSIS, Senat Mahasiswa, Dewan Mahasiwa, Pelajar Islam Indonesia (PII), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), serta Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII).
Di samping itu, pengalaman keorganisasian dan perpolitikan Marham juga diperkaya dengan berbagai kegiatan yang diikuti dalam tubuh Generasi Muda Kosgoro, Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) serta Karang Taruna.
Idrus meraih gelar doktor ilmu politik dengan predikat cumlaude setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul "Demokrasi Setengah Hati; Studi Kasus Elite Politik di DPR RI 1999-2004".
Karir politik nasional Idrus Marham dimulai setelah terpilih sebagai anggota MPR-RI pada Pemilu 1997 dan berlanjut hingga menjadi anggota DPR/MPR RI periode 2009-2014.
Melalui partai Golkar ia terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk tiga periode berturut-turut yaitu 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2004 untuk daerah pemilihan III Sulawesi Selatan.
Ia juga menjadi anggota Panitia Khusus Angket Century pada 2009-2010. Idrus Marham kembali membuat kejutan publik ketika mengumumkan pengunduran dirinya dari Senayan dengan alasan memilih fokus bekerja bagi partai menjelang penyelenggaraan Pemilu 2014. (ant)