Joko Pinurbo, Penyair Lekat Sindiran itu Berpulang
Philipus Joko Pinurbo, 61 tahun, meninggal dunia. Penyair yang dikenal karyanya bergenre humor, menghembuskan nafas terakhir di RS Panti Rapih Yogyakarta, Sabtu 27 April 2024, pkl 06.03 WIB.
"RIP Mas Jokpin," tutur Ignatius Haryanto, penulis dan aktivis pers.
"Swarga langgeng kagem mas Joko Pinurbo," Trees Amir, menambahkan.
Jokpin, panggilan akrabnya, mengalami sakit cukup lama dan sempat dirawat di rumah sakit. Sejumlah kerabat dan sahabatnya di kalangan seniman bergiliran membesuknya.
Karya-karya Jokpin sangat akrab dengan publik sastra. Karena lekat dengan sindiran dan kritik yang sangat halus akan suatu kondisi di masyarakat. Ia menggunakan diksi sehari-hari namun mengejutkan.
Berikut di antara karyanya.
Do’a Orang Sibuk yang 24 Jam Sehari Berkantor di Ponselnya
Joko Pinurbo.
Tuhan, ponsel saya
rusak dibanting gempa.
Nomor kontak saya hilang semua.
Satu-satunya yang tersisa
ialah nomor-Mu.
Tuhan berkata :
dan itulah satu-satunya nomor
yang tak pernah kausapa
Jalan Buntu
Sembilan
dari sepuluh jalan
yang melintasi
rimba tubuhmu
adalah jalan buntu
dan satu-satunya
jalan yang tidak buntu,
jalan
sunyi
menuju rumahku
justru jarang kaulalui
sebab kau
memang suka
neko-neko,sok tahu
dan terlalu banyak mau
Wawancara Tengah Malam
Kamu tahu apa dosa terbesarmu ?
Korupsi, mencuri uang rakyat
Bukan
Menyakiti
Menganiaya
Membunuh orang
Bukan
Lantas apa, dong ?
Kamu melakukan semuanya
Dengan menggunakan nama-Ku
Apakah dosa saya bisa diampuni ?
Do’a Malam
Tuhan yang merdu,
Terimalah kicau burung
Dalam kepalaku
Jalan ke Surga
Jalan menuju kantor-Mu macet total
Oleh antrian mobil-mobil curianku.
Advertisement