Joki Vaksin Covid, 3 Bulan 16 Kali Mengaku Dibayar Rp800 Ribu
Seorang pria bernama Abdul Rahim viral. Warga di Kelurahan Bentengnge, Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan ini membuat pengakuan soal suntik vaksin Covid-19 sebanyak 16 kali. Kok bisa?
Seperti diketahui, setiap warga negara Indonesia wajib mendapatkan suntik vaksin Covid-19 sebanyak dua dosis. Jenis vaksinnya antara lain Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna.
Namun, Abdul Rahim dalam videonya mengaku disuntik vaksin Covid-19 sebanyak 16 kali. Jenis vaksinnya pun berbeda. Menurutnya, dia menjadi joki bagi 14 orang. Dari hasil dari jokinya, dia mendapatkan bayaran dari Rp 100.000 sampai Rp 800.000.
"Saya sudah mewakili 14 orang dan sudah divaksin sebanyak 16 kali, upah yang diberikan kepada saya itu antara Rp100 sampai 800 ribu,” ucap Abdul Rahim dalam video tersebut.
Pria 49 tahun ini mengaku telah beroperasi sebagai joki suntik vaksin Covid-19 selama tiga bulan. Modalnya membawa KTP asli dan fotokopi milik pembeli jasanya. "Pakai KTP orang yang mau divaksin. Mereka (petugas) cuma minta KTP terus panggil nama," jelasnya.
Petugas tidak mengenali Abdul Rahim meski menggunakan KTP orang lain. Sebab, ia datang ke lokasi vaksinasi mengenakan masker sesuai protokol kesehatan (prokes). "Kadang-kadang pakai masker, kadang-kadang tidak," imbuh dia.
Abdul Rahim mendapatkan pelanggan dari mulut ke mulut. Awalnya, dia mengaku dapat tawaran dari teman lalu ada beberapa temannya itu juga minta diwakilkan vaksin Covid-19. "Kalau ada tawaran dari teman, ya, langsung, ada beberapa teman juga yang mengetahui juga meminta (diwakilkan vaksin)," jelasnya.
Selama tiga bulan melakukan vaksinasi Covid-19 sebanyak 16 kali dengan jenis vaksin berbeda, seperti apa reaksi dalam tubuh Abdul Rahim? Dia mengaku badannya lemas. Untuk menangkal efek vaksin, setiap menjelang dan sesudah vaksinasi, dia rajin meminum air kelapa ijo. Seperti diketahui, air kelapa ijo dikenal sebagai penangkal racun.
"Tidurnya enak. Sebelum dan sesudah divaksin minum air kelapa. Dua minggu terakhir itu pernah tiga kali sehari (vaksin Covid-19)," beber Abdul Rahim.
Kapolsek Watang Sawitto AKP Yusuf Bado, membenarkan yang viral tersebut merupakan orang Pinrang. "Benar, Abdul Rahim warga Pinrang, dan dirinya kami panggil sebelum video tersebut viral, kini masih penanganan kami," katanya.
Informasi yang masuk ke pihak kepolisian, yang bersangkutan diduga memiliki gangguan jiwa atau ODGJ. Atas dasar tersebut kini kepolisian belum mengambil tindak lanjutan terkait video tersebut, karena juga belum ada laporan baik dari Satgas Covid-19 Kabupaten Pinrang. Abdul Rahim diketahui tinggal di rumah kosong di BTN Tiga Berlian. Dia tinggal seorang diri.