John Hopkins Sarankan Trackhouse Gunakan Pembalap MotoGP Asal AS
Selama peluncuran tim MotoGP Trackhouse bulan Januari 2024 lalu, mantan pembalap grand prix John Hopkins menyarankan agar tim anyar yang berbasis di Amerika Serikat itu tidak mencari selain pembalap asli AS.
Hopkins menyarankan Trackhouse menggunakan jasa pembalap Moto2, Joe Roberts, untuk menjadi bintang MotoGP lokal masa depan.
Pembalap asal AS itu saat ini menempati posisi kedua di klasemen awal Moto2. Penampilan yang cukup mengesankan dan bisa dipertimbangkan untuk menjadi pembalap mereka.
Kebetulan pembalap Trackhouse saat ini, Miguel Oliveira dan Raul Fernandez, akan habis kontraknya pada akhir musim ini, sehingga memungkinkan bagi Roberts pindah ke MotoGP.
“Saya sebenarnya menghadiri peresmian tim (Trackhouse) mereka, sepuluh menit dari rumah saya di LA. Itu adalah acara yang sangat keren yang mereka adakan. Saya mengenal beberapa orang di sana. Mereka adalah orang-orang yang sangat baik.”
“Ya, jika peluang (dari Trackhouse MotoGP) datang, mengapa tidak! Yang pasti, itu akan luar biasa. Tapi saya hanya fokus pada kejuaraan ini sekarang.”
Roberts sebelumnya ditawari bergabung dengan Aprilia di MotoGP pada tahun 2021, namun seperti halnya Marco Bezzecchi dan Fabio di Giannantonio, Roberts menolak RS-GP yang saat itu kurang kompetitif.
Kala itu, Roberts juga merasa dia tidak memiliki pengalaman yang dibutuhkan untuk mendapatkan tempat di kelas utama, karena hanya memiliki tiga musim di grand prix dan satu podium Moto2.
Roberts malah memilih beralih dari American Racing ke tim Italtrans. Namun hasil awalnya menurun, absen dari podium sepanjang tahun 2021. Ia baru merasakan kemenangan pertamanya di Grand Prix Portimao yang pada awal tahun 2022.
Kemajuannya berlanjut hingga akhir tahun lalu, ketika ia memilih untuk kembali 'pulang' ke American Racing untuk era baru Pirelli. Roberts meraih tempat ketujuh di Qatar, diikuti podium kedua di Portimao, menempatkan pembalap berusia 26 tahun itu di posisi kedua dalam klasemen di belakang Aron Canet.
“Kami sering menyertakan John (Hopkins) dalam pengarahan teknis kami dan saya pikir kami telah menemukan sesuatu yang dapat dikendarai, saya dapat menyesuaikan jalur saya,” kata Roberts tentang awal yang baik di musim ini.
“Padahal beberapa tahun terakhir saya hanya mampu berkendara satu arah di trek dan kemudian ketika ban mulai melemah, saya tidak dapat benar-benar beradaptasi dengan perubahan itu.”
“Sekarang saya memiliki set-up motor yang lebih baik. Anda bisa memutarnya, Anda juga bisa menggunakan rem belakang dan meluncur ke tikungan, yang memberi saya sedikit ruang untuk bermain dan terutama membantu pengaturan ban.”
“Saya benar-benar menantikan sisa musim ini. Saya pikir kami memiliki paket yang sangat kompetitif dan tujuannya adalah untuk berada di posisi kami saat ini, atau bahkan selangkah lebih maju.”
Masih harus dilihat apakah Roberts benar-benar dapat mematahkan ketidakkonsistenan sebelumnya. Yang jelas, kini tidak ada keraguan bahwa dia menunjukkan performa tepat pada waktu yang tepat sebelum memasuki negosiasi kontrak tahun 2025.
Roberts bisa mengikuti jejak para pendahulunya, pembalap Amerika, di mana mereka mendominasi balapan grand prix. Sebut saja Kenny Roberts pada akhir tahun 1970an hingga Kevin Schwantz pada tahun 1993. Juara Amerika terakhir adalah mendiang Nicky Hayden pada tahun 2006 dan kemenangan balapan terakhir adalah Ben Spies pada tahun 2011.
Kelas MotoGP tidak memiliki satu pun orang Amerika penuh waktu sejak Hayden pada tahun 2015.
Advertisement