Joe, Merpati Balap asal Amerika Kini Diburu Pemerintah Australia
Pemerintah Australia berencana menyewa tenaga penangkap burung, untuk membunuh seekor merpati balap. Pasalnya, merpati yang berhasil menempuh jarak 13 ribu kilometer, dari Amerika Serikat menuju Australia itu, disebut berisiko menularkan berbagai penyakit, terutama virus corona.
Adalah Kevin Celli-Bird, penduduk Melbourne yang pertama kali melaporkan penampakan merpati balap di halaman belakangnya, pada 26 Desember 2020 lalu. Merpati itu dilaporkan hilang dari arena balap di Oregon, Amerika Serikat, pada 29 Oktober 2020.
Celli-Bird mengaku petugas karantina kemudian memanggilnya, dan meminta agar menangkap Joe, pada Kamis, 14 Januari 2021. "Mereka mengatakan jika burung ini berasal dari Amerika, dan mereka khawatir dengan risiko penyakitnya," kata Celli. "Mereka ingin agar saya menangkapnya. Jujur, saya tak bisa menangkapnya. Ia segera terbang ketika saya mendekat," katanya dilansir dari USA Today.
Ia melanjutkan, jika pihak setempat kini menyewa penangkap burung profesional. Ia juga mengaku dirinya sempat menghubungi pemilik burung tersebut, namun tak pernah berhasil.
Departemen Kehutanan yang bertanggungjawab atas keamanan satwa mengatakan jika burung itu "tidak diizinkan tinggal di Australia, karena membahayakan sumber makanan dan populasi burung liar Australia."
Pakar menduga, merpati yang diberi nama Joe itu, berhasil tiba di Australia, setelah menumpang kapal kargo yang menyebrangi Lautan Pasifik.
Burung merpati diketahui banyak membawa penyakit, termasuk virus corona.
Selain itu, merpati juga tergolong penjelajah ulung. Merpati asal Prancis diketahui mampu mencapai Saigon di Vietnam, tahun 1931. Jaraknya mencapai 11.600 kilometer dan ditempuh selama 24 hari, menurut pigeonpedia.com. (Usa)