Joe Biden Resmi Menang Pilpres AS
Proses voting Electoral College secara resmi menentukan pemenang Pilpres Amerika Serikat. Dilansir Reuters dan Associated Press, Selasa 15 Desember 2020, voting Electoral College yang digelar pada Senin, 14 Desember 2020 waktu setempat itu biasanya dianggap formalitas, namun menarik perhatian setelah Presiden Donald Trump menolak mengakui kekalahannya dan menuduh adanya kecurangan Pilpres.
Pendukung Donald Trump menyerukan protes via media sosial dan otoritas pemilu AS menyampaikan kekhawatiran soal potensi terjadinya kekerasan. Namun proses voting Electoral College di berbagai negara bagian AS berjalan lancar, tanpa gangguan besar.
California, negara bagian terpadat di AS, membawa perolehan Joe Biden melampaui 270 electoral votes yang diperlukan untuk memenangkan pilpres. Sebanyak 55 elector di California secara bulat memberikan suara untuk Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.
Hasil voting menunjukkan Joe Biden memperoleh 306 electoral votes, sedangkan Donald Trump hanya memperoleh 232 electoral votes. Dengan hasil tersebut, Joe Biden secara resmi dikukuhkan sebagai pemenang Pilpres AS 2020.
Hasil voting Electoral College akan diserahkan kepada Kongres AS untuk selanjutnya dihitung secara resmi pada 6 Januari 2021, namun proses itu juga hanya formalitas. Selanjutnya, Joe Biden dan Kamala Harris akan dilantik pada 20 Januari 2021.
"Api demokrasi telah menyala di negara ini sejak lama. Dan kita sekarang mengetahui bahwa tidak ada, bahkan pandemi sekalipun atau penyalahgunaan kekuasaan yang dapat memadamkan api itu," ucap Joe Biden dalam pidatonya menanggapi pengukuhan Electoral College.
"Anda tahu, dalam pertempuran untuk jiwa Amerika, demokrasi menang. Kita rakyat memilih untuk mempercayai institusi yang kita pegang. Integritas pemilihan kita, tetap utuh. Inilah saatnya untuk memulai awal yang baru, seperti yang telah Anda lakukan sepanjang sejarah, untuk bersatu dan menyembuhkan," tutur pria 78 tahun itu.
"Seperti yang saya katakan dalam kampanye, saya akan menjadi presiden untuk seluruh rakyat Amerika. Saya akan bekerja sama kerasnya untuk Anda yang tidak memilih saya, sama seperti untuk Anda yang memilih saya. Ada pekerjaan mendesak di depan kita," tegas Joe Biden.
Electoral College yang Membuat Donald Trump Kalahkan Hillary Clinton
Dalam sistem Pilpres AS, rakyat sebenarnya memberikan suara untuk para elektor, yang kemudian secara resmi memilih salah satu kandidat beberapa pekan setelah hari pemilihan. Seorang kandidat Presiden Amerika Serikat tidak memenangkan suara populer, tapi melalui sistem Electoral College yang mengalokasikan electoral votes ke 50 negara bagian AS dan District of Columbia berdasarkan perwakilan dalam Kongres AS. Hal ini berlaku sejak tahun 1780-an silam.
Konstitusi AS hanya menyatakan bahwa elektor tidak bisa menjadi anggota Kongres atau orang lain yang sedang memegang jabatan federal. Tahun ini, elektor paling terkenal adalah mantan Presiden Bill Clinton dan calon presiden 2016 Hillary Clinton, yang dipilih dari Partai Demokrat di New York.
Tahun 2016, Donald Trump mengalahkan Hillary Clinton, meskipun dia kalah jumlah perolehan suara populer dengan selisih nyaris 3 juta suara. Dalam pilpres tahun ini, Joe Biden juga unggul perolehan suara populer dengan selisih dari Donald Trump melebihi 7 juta suara.
Advertisement