Joe Biden Menang Tipis, Ini Perjuangan Perlawanan Trump
Pemilihan Presiden (Pilres) Amerika Serikat (AS) semakin diwarnai suasana ketegangan. Emosi pun memuncak di Detroit ketika sejumlah pengamat pemilu dilarang masuk ke ruang penghitungan suara pada, Rabu 4 November 2020 sore.
Beberapa pejabat pemilihan kota memblokir sekitar 30 orang, sebagian besar dari Partai Republik. Hal itu, seperti dilansir Voice of America, terjadi saat memasuki ruang penghitungan suara di TCF Center dengan alasan pembatasan kapasitas untuk menahan penyebaran Covid-19.
Demokrat menyatakan mereka juga dilarang. Seorang petugas pemungutan suara kepada Reuters memaparkan Partai Republik "mencoba untuk memperlambat dan menghalangi penghitungan."
Sementara itu, Trump menegaskan, akan berjuang dan menantang hasil pemilu di Michigan, menyikapi pemberitaan media besar memproyeksikan penantang dari Demokrat yakni Joe Biden memenangkan negara Bagian tersebut. Untuk diketahui, pada tahun 2016 lalu, Trump menang tipis di Michigan.
Polisi Detroit dipanggil untuk menegakkan keputusan itu dan beberapa dari mereka yang dilarang masuk aula merasa gelisah ketika petugas pemungutan suara menutupi jendela dengan kotak pizza dan karton-karton untuk mencegah sejumlah penantang mengintip ke dalam ruangan.
Banyak yang berdiri di luar aula menyuarakan protes sambil menyerukan "God Bless America,". Sementara kelompok kedua penantang pemilu dari Partai Republik yang ditolak masuk, berkumpul dalam lingkaran doa di luar pusat gedung sekaligus meneriakkan "Hentikan pemungutan suara" dan "Berhenti Menghitung Surat Suara."
Seorang komisioner pemilihan kota kemudian keluar dan menjelaskan bahwa pembatasan jumlah orang dalam ruangan itu diperlukan untuk melindungi dari bahaya virus corona, tetapi masih ada penantang pemilu dari semua partai di aula. Komisioner itu pergi setelah orang-orang terus berteriak padanya.