Joan Mir Harap Perombakan Teknisi Segera Berdampak Positif
Joan Mir menyadari bahwa keputusan Honda mengganti kepala teknisi Shinichi Kokubu di proyek MotoGP-nya adalah langkah besar bagi pabrikan Jepang tersebut.
Namun Mir juga menggarisbawahi bahwa performa RX213V di trek adalah satu-satunya cara untuk mengetahui keputusan tersebut tepat atau tidak.
Kepergian Kokubu dari proyek tersebut menyusul keluarnya manajer teknis RC213V, Takeo Yokoyama, pada awal tahun ini.
Yokoyama digantikan oleh mantan manajer teknis Suzuki yang sebelumnya bekerja sama dengan Mir, Ken Kawauchi. Sementara orang dalam Honda, Shin Sato, kini mengisi peran direktur teknis, jabatan yang membawahi Kawauchi.
“Saya pikir jika ada pergerakan di lingkaran staf, itu karena itu perlu,” kata Mir, yang baru-baru ini mulai membalikkan musim debut mimpi buruknya di Repsol Honda dengan menunjukkan kecepatan enam besar di India (trek kering) dan Motegi (trek basah).
“Dan pabrikan Jepang biasanya tidak mudah mengganti orang. Jadi maksudnya kalau mereka melakukannya, itu karena mereka yakin ada hal yang memang harus mereka lakukan untuk meningkatkan banyak hal.”
Pergantian tak hanya meliputi dua posisi tersebut, karena banyak orang baru yang tiba di garasi Honda. Tapi menurut Mir, bukan itu yang terpenting saat ini, melainkan kemajuan performa motor.
Kata-kata tersebut seakan menjadi penegasan atas apa yang selama ini dikeluhkan Marc Marquez, yang berulang kali berbicara tentang perlunya melihat kemajuan nyata di trek balap daripada janji yang dibuat dalam pertemuan.
Juara dunia enam kali itu pada akhirnya kehilangan kesabaran dan menegosiasikan pemutusak kontrak HRC-nya untuk musim 2024, atau sisa satu tahun kontraknya.
Mir, juara dunia 2020 untuk Suzuki, kini siap memainkan peran penting di era Repsol Honda pasca-Marquez.
Rekan setim Mir sendiri untuk MotoGP 2024 belum diumumkan, tetapi Johann Zarco adalah salah satu kandidat yang jelas setelah menandatangani kontrak dua tahun bersama tim satelit LCR.
Advertisement