Joan Laporta Sayangkan Pemilu Presiden Barcelona Ditunda
Penundaan Pemilihan Presiden Barcelona sedang menjadi perdebatan sengit di di Catalonia saat ini. Pasalnya, dengan mundurnya pemilu dari tanggal yang ditetapkan sebelumnya, di mata calon Presiden Barcelona, Joan Laporta, merugikan Barcelona dalam upaya mempertahankan Messi di Camp Nou.
Ia menegaskan, Messi tidak akan menandatangani perpanjangan kontrak dengan manajemen lama. Maka itu, ketika pemilu dijadwalkan bergulir pada akhir Januari, dan presiden baru terpilih, ada harapan Messi bersedia bertahan.
Namun, proses pemungutan suara yang melibatkan banyak orang tidak memungkinkan dilakukan mengingat pandemic Covid-19 masih berlangsung. Ada potensi terjadi pelanggaran protokol kesehatan bila agenda ini tetap digelar sesuai jadwal.
Hanya saja yang harus diingat bahwa mulai 1 Januari, Messi secara hukum diizinkan untuk mendiskusikan persyaratan dengan klub lain sehubungan dengan bergabung dengan mereka dengan status bebas transfer pada akhir Juni 2021. Apalagi Direktur Olahraga PSG, Leonardo, secara terbuka mengakui minat Paris Saint-Germain pada Messi.
"Penundaan pemilu membahayakan kemungkinan pembaruan (kontrak) Leo," jelas Laporta dalam wawancara dengan Radio Catalunya seperti dikutip dari Marca.
"Audit harus dilakukan sebelum mengajukan tawaran pembaruan, situasi ini sama sekali tidak menguntungkan Barcelona, karena itu saya bersikeras, kami membutuhkannya."
Laporta sekali lagi mengecam mereka yang mendorong penundaan pemilihan presiden baru Barcelona.
"Saya selalu mendukung pemungutan suara secepat mungkin," Laporta menegaskan.
" Barcelona tidak bisa hidup tanpa presiden lagi.”
Menurutnya, apapun yang dilakukan, harus memperhitungkan kemurnian proses, sehingga tidak ada tantangan. Namun ia tetap akan mematuhi keputusan yang mereka buat. “Dewan manajemen punya kewenangan, bukan calon," tutupnya.