JLS Ditutup, Anak-Anak Suka Cita, Pedagang Mebel Sepi Pembeli
Lima hari belakangan anak-anak di kawasan Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Bukir, Kota Pasuruan happy memanfaatkan jalan raya untuk bermain. Terhitung sejak Jumat, 25 November 2021, Jalur Lingkar Selatan (JLS) yang melewati Jalan Urip Sumoharjo ditutup. Kendaraan roda empat tujuan Surabaya dialihkan masuk tol atau masuk Kota Pasuruan. Sedangkan roda dua masih bisa melewati sejumlah jalan kampung.
Penutupan jalan akibat perbaikan jembatan tersebut berimbas pada semakin sepinya penjualan mebel di kawasan Bukir dan sekitarnya. Karena jalur dari kawasan Gadingrejo menuju Sebani juga ada proyek perbaikan jalan.
"Semakin sepi karena pembeli malas ke sini. Dari timur ditutup total. Mobil atau truk susah cari jalan masuk," ujar Joko salah satu pedagang mebel di kawasan Bukir.
Sepinya penjualan mebel tersebut membuat pedagang mebel hanya melakukan aktivitas perawatan barang. Saat ini omzet mereka bisa disebut lumpuh karena sama sekali tidak ada aktivitas jual beli. "Bukan lagi berkurang, tapi lumpuh. Tidak ada orderan sama sekali," terang Joko salah satu penjual mebel di kawasan Bukir.
Di sisi lain, anak-anak merasa mendapatkan tempat baru untuk bermain. Sepulang sekolah, sekitar pukul 10.00 WIB, anak-anak sudah tampak memenuhi jalan yang ditutup hingga 200 meter itu. Saat sore hari, jalanan semakin ramai karena semakin banyak anak-anak bermain.
Sejumlah orang tua mengaku senang melihat anak-anak bermain memanfaatkan jalan yang lengang. Namun, sesekali motor atau becak lewat menuju rumah warga sekitar sehingga anak-anak tetap diminta hati-hati.
"Lumayan supaya mereka ndak main hape saja. Sekarang bisa badminton, sepatu rodaan di jalan. Kapan lagi jalan sini bisa sepi begini," ujar Lailatul, warga sekitar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pasuruan Gustap Purwo mengatakan, penutupan JLS diperkirakan selama 30 hari. Kondisi jembatan yang rusak parah membutuhkan perombakan total konstruksi.
"Iya Pemprov melakukan perbaikan untuk jembatan di kawasan Bukir yang rusak parah. Karena yang lewat di sana rata-rata kendaraan besar, maka harus diperbaiki karena itu sudah lama rusak," ujar Gustap.
Advertisement