JK: Terorisme Sumbernya dari Rumah Kontrakan, Bukan Masjid
Ada pernyataan menarik diungkap Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) Jusuf Kalla. Apa itu? Ia menyebut sumber terorisme bukan di masjid.
"Hampir semua peristiwa teror mengatasnamakan agama tidak dirancang di masjid. Tapi di rumah kontrakan," katanya kepada ngopibareng.id di rumahnya Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Bersama Sekjen DMI Imam Daruqutni, JK --wakil presiden 2004-2009 dan 2014-2019 ini biasa dipanggil-- baru saja melantik PW DMI Sumatera Utara. Menurutnya, pernyataanya ini juga disampaikan di depan Gubernur Sumatera Edy Rahmayadi.
Menurut JK, radikalisme itu tak selalu terkait dengan agama. Juga tidak selalu bermakna negatif. Radikalisme bisa saja melahirkan perubahan. Kemerdekaan bangsa Indonesia akibat sikap radikal para pendiri bangsa.
Dalam kaitan teror yang mengatasnamakan agama, ia mengungkapkan data bahwa tidak pernah ada yang dirancang di masjid. Selalu saja teror bom kebanyakan direncanakan di rumah kontrakan.
''Mana ada polisi menangkap para tersangka pelaku teror di masjid? Mereka selalu menangkap mereka di rumah-rumah kontrakan. Mulai mempersiapkan terornya sampai dengan membuat bomnya,'' tutur JK.
Selama ini memang hampir semua pelaku teror bom diketahui merancang bomnya di rumah kontrakan. Bahkan, seringkali para pelaku tidak dikenal masyarakat sekitarnya.
Tidak diketahui pasti mengapa tokoh yang juga Ketua Umum PMI ini mengungkapkan hal itu. Yang jelas selama ini ada anggapan umum yang salah bahwa masjid menjadi sumber radikalisme.
Bahkan sempat muncul isu jika kepolisian menerjunkan personilnya untuk mengawasi masjid-masjid. Meski isu tersebut tak jelas kenyataannya, namun sempat menimbulkan kesan negatif terhadap masjid.