JK: Sekedar Bertanya Saja Tidak Boleh, Bagaimana Mau Mengkritik
Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) meminta para pihak tidak salah mengartikan pertanyaannya terkait bagaimana cara mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi yang dilontarkannya ketika menjadi pembicara dalam acara Mimbar Demokrasi Partai Keadilan Sejahtera, pada 12 Februari 2021.
Menurut JK itu adalah sebuah pertanyaan dalam hal mewakili kegelisahan masyarakat dan betujuan untuk kebaikan pemerintah itu sendiri. Untuk itu JK berharap agar para pihak tidak usah terlalu reaktif menanggapi pertanyaannya tersebut. Karena menurutnya dalam sebuah pemerintahan demokrasi, kritik adalah hal yang sangat penting sebagai bagian dari koreksi jalannya roda pemerintahan. Hal itu disampaikan JK di kediaman pribadinya Jl. Brawijaya No. 6 Jakarta Selatan Kebayoran baru, Senin 15 Februari 2021.
“Apabila pemerintahan ingin berjalan secara demokratis, maka penting ada check and balancing dan apa yang saya kemukakan itu berwujud pertanyaan dan itu wajar, bahwa bagaimana dong caranya mengkritik tanpa dipanggil polisi? Itu murni pertanyaan dan banyak menanggapinya secara berbeda beda terutama buzzer-buzzer ini kan? Ini kesannya bertanya saja tidak boleh, apalagi mengkritik. Padahal pertanyaan saya sederhana sekali, yaitu bagaimana caranya mengkiritik,” jelas JK.
Terkait tanggapan dari Pemerintah tersebut JK sangat mengapresiasi penjelasan dari pihak pemerintah melalui juru bicara Presiden Fadjroel Rachman yang telah memberikan penjelasan tentang bagaimana caranya mengkritik. Menurutnya itu yang harus dilakukan dalam menanggapi pertanyaannya tidak dengan tafsir yang macam-macam.
“Saya berterima kasih sudah dijawab pemerintah melalui Jubir Presiden saudara Fadjroel dan itu penting sehingga masyarakat apalagi aktivis sudah tahu bagaimana caranya mengkritik dengan baik, ini penting karena maksud saya bertanya seperti itu dan itu betul-betul keluar dari hati saya, adalah ingin melihat bagaimana caranya agar pemerintah ini baik dan masyarakat juga baik, jangan disalah artikan dan diberi tafsir yang macam macam,” jelas JK.
JK juga meminta agar para pendukung setia Presiden Jokowi agar sejalan dengan keinginan Presiden yang meminta masyarakat untuk mengkritiknya. Meskipun Jokowi tidak menjelaskan bagaimana caranya agar mengkritik dirinya namun tidak dipanggil aparat, untuk itulah JK mengajukan pertanyaan tersebut agar masyarakat bisa mendapat penjelasan.
“Sekarang presiden sendiri yang membuka peluang untuk kritik itu dan itu bagus sekali. Tapi caranya harus dijelaskan supaya baik untuk pemerintah dan baik untuk masyarakat. Jadi apakah saya salah kalau mengajukan suatu pertanyaan? Nah dari situ bisa lihat karakter mereka yang mempersoalkan pertanyaan tersebut itu artinya mereka anti kritik dan bertentangan dengan Jokowi, para buzzer-buzzer itu,” tegas JK.