JK Kesal Pengusaha Ingkar Janji, Ini Para Penerima Bintang Jasa
Wakil Presiden Jusuf Kalla kesal. Ada pengusaha yang ingkar janji membantu pembangunan paska gempa NTB dan Palu tapi mendapat bintang jasa Mahaputra dari Presiden Joko Widodo. Sayang ia tak mau menyebut siapa pengusaha tersebut.
Orang nomor dua RI yang juga pengusaha ini tampak kesal sekali. ''Susah janji kiri kanan tapi tak ada realisasinya. Di NTB ia dielu-elukan karena merasa menyumbang kiri-kanan, ternyata tidak ada apa-apanya. Aduh, itu bohong semuanya,'' katanya.
JK yang juga Ketua PMI ini mengaku sangat kecewa. Karena itu, ia mengusulkan agar bintang Mahaputra yang telah diberikan negara dievaluasi dan ditarik kembali. Ia juga mengingatkan agar tidak gampang percaya pengusaha yang suka mengumbar janji.
ia menceritakan bahwa Gubernur NTB Zulkiflimansyah mengeluhkan ada pengusaha yang sudah kadung dielu-elukan karena berjanji akan membantu korban gempa, tapi realisasinya nol. Bahkan, pengusaha tersebut telah juga dielu-elukan Panglima TNI.
Lantas siapa saja yang pernah berjanji akan membantu rehabilitasi korban gempa di NTB dan Palu. Berdasarkan hasil penulusuran media, seperti ditulis Wartaekonomi.co.id, pengusaha yang pernah berjanji membantu rehabilitasi rumah korban gempa adalah Dato Sri Tahir, owner Grup Mayapada.
Masih menurut media tersebut, pengusaha asal Surabaya itu akan menyumbang Rp 45 Miliar untuk pembangunan dan perbaikan 1.500. Asumsinya satu rumah mendapat alokasi biaya perbaikan Rp 30 juta.
Menurut data, Dato Sri Tahir menerima bintang jasa kehormatan Mahaputra tahun 2018. Sedangkan tahun 2019, Presiden Joko Widodo memberikan penghargaan yang sama kepada Bos Medco Arifin Panigoro, Prajogo Pangestu, Sofyan Wanandi dan TB Rakhmad. Empat orang yang disebut terakhir menerima bintang jasa dari presiden 15 Agustus 2019 lalu.
Hanya saja, pengusaha penerima bintang jasa dari negara tahun 2019 ini tidak ada rekaman pernah menjanjikan akan memberi bantuan terhadap korban gempa di NTB maupun Palu. Pembangunan rumah korban gempa di NTB dan Palu memang tersendat.
Gempa NTB maupun Palu terjadi pada tahun 2018. Baik gempa di NTB maupun Palu diperkirakan menelan kerugian puluhan triliun rupiah.
Advertisement