JK: Laporan Antasari Tak Ada Kaitannya dengan Kekalahan Agus
Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai perselisihan yang tengah terjadi antara Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak berhubungan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
"Saya tidak lihat hubungan antara pilkada dengan apa yang terjadi antara Pak Antasari dengan Pak SBY, bahwa berpengaruh iya, tapi tidak menjadi bagian dari itu," kata JK di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (15/2)
Komentar JK tersebut disampaikan untuk menanggapi hasil penghitungan cepat "quick count" pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono (Putra Susilo Bambang Yudhoyono)-Sylviana Murni yang paling rendah di antara dua pasangan lainnya.
"Seperti saya katakan tadi, Pak Antasari dan Pak SBY kan dua-duanya sudah mengajukan ke polisi, jadi kita tunggu melihat proses di kepolisian, apa yang terjadi, mudah-mudahan sebelum itu ada suatu solusi yang baik dan tenteram dari dua belah pihak," kata Wapres.
Sebelumnya, pada 14 Februari 2017, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar yang menjadi terpidana kasus pembunuhan di masa pemerintahan SBY melakukan konferensi pers yang meminta SBY untuk jujur akan campur tangannya dalam kasus tersebut.
Antasari kemudian melaporkan dugaan keterlibatan SBY yang mengkriminalisasi dirinya kepada Bareskrim Polri.
Menanggapi tindakan tersebut, SBY juga balik melaporkan Antasari Azhar pada Bareskrim Polri atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik.
Berdasarkan hitung cepat yang disiarkan beberapa televisi nasional, pasangan calon gubernur-wakil gubernur AHY-Sylviana Murni memperoleh suara sekitar 18 persen.
Sementara itu, pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan disusul pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno bersaing ketat di kisaran 40 persen.
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta akan mengumumkan hasil resmi Pilkada 2017 pada 22 Februari mendatang.
Jika hasil Pilkada DKI pada 15 Februari 2017 tidak memenangkan salah satu pasangan dengan suara mencapai 50 persen plus satu, maka Pilkada putaran kedua akan dilangsungkan pada April 2017. (frd)