JK: Jangan ke Masjid untuk Kampanye
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengimbau kepada seluruh umat Islam untuk tidak menggunakan masjid sebagai tempat untuk berkampanye politik.
“Jangan ke masjid buat berkampanye tidak boleh. Boleh kampanye kebersihan, kebersamaan dan persatuan; tapi bukan kampanye politik,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri Silaturahmi Pemuda dan Remaja Islam se-Bengkulu di Masjid Raya Baitul Izzah Kota Bengkulu, Minggu, 17 Februari 2019.
Wapres JK menegaskan bahwa rumah ibadah tidak selayaknya digunakan untuk berkampanye demi kepentingan politik kelompok tertentu.
“Masjid bukan untuk kampanye memilih orang, mau pilkada, pemilu, pilpres; karena itu masjid tempat semua pihak,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Wapres juga mengingatkan kepada seluruh pemuda dan remaja Islam untuk memajukan dan memakmurkan masjid.
“Apa maknanya memakmurkan masjid? Ialah ramai beribadah sholat dan acara lainnya di masjid. Dan alhamdulillah sama juga di Bengkulu ini tentu punya hal-hal yang baik seperti itu,” jelasnya.
JK juga meminta para remaja dan pemuda Islam untuk merawat bangunan masjid sehingga masyarakat yang datang beribadah merasa nyaman.
Bangunan masjid, menurut JK, sebaiknya terbuka dan dengan posisi pengeras suara yang satu arah, sehingga khotbah nyaman didengar jamaah masjid.
“Saya suka masjid yang terbuka begini, selain (banyak) udaranya juga banyak pohon. Kalau ini saya lihat sepintas, bagus kubahnya karena ini menyerap suara. Cuma cara memasang ‘speaker’ jangan begini, harus satu arah,” ujarnya.
Wapres JK melakukan kunjungan kerja ke Bengkulu, Minggu, untuk menghadiri tiga agenda, yakni penutupan Tanwir Muhammadiyah, silaturahmi dengan pemuda dan remaja masjid se-Bengkulu, serta meninjau renovasi pelabuhan PT Pelindo II Bengkulu. (ant)
Advertisement