JK Dituding Jadi Dalang Penangkapan Edhy Prabowo?
Sebuah video berdurasi 1 menit 58 detik viral di media sosial. Video yang berisikan rekaman suara diduga mirip dengan suara calon Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto itu, diduga direkam diam-diam oleh seseorang pada Minggu, 27 November 2020 sekitar pukul 09.30 Wita.
Danny Pomanto sendiri tidak menampik bahwa suara itu memang adalah dirinya. Pria 56 tahun itu pun menyebutkan bahwa rekaman suara itu nantinya akan diklarifikasi oleh juru bicaranya.
"Semua juga sudah tahu kalau itu direkam diam-diam di kediaman pribadi saya. Jadi biar nanti lebih detil juru bicaraku yang klarifikasi, biar seragam," kata Danny Pomanto kepada awak media, Sabtu 5 Desember 2020.
Berdasarkan video editan yang berisi rekaman suara Danny Pomanto, mantan Walikota Makassar periode 2013-2018 itu menyebut, mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) menjadi dalang penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Rabu 25 November 2020.
"Makanya kalau urusannya Edhy Prabowo ini, kalau Novel yang tangkap itu berarti JK. Novel itu kontrolnya di JK," terang Danny Pomanto, dalam video tersebut.
Tidak hanya itu, Danny Pomanto bahkan menyebutkan bahwa penangkapan Edhy Prabowo juga merupakan upaya adu domba antara Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Artinya begini, dia sudah mulai menyerang Prabowo. Yang kedua nanti seolah-olah Jokowi yang suruh, Prabowo dan Jokowi baku tabrak," terangnya.
Selain menyebut adanya upaya adu domba antara Prabowo Subianto dan Jokowi, Danny Pomanto juga menyatakan bahwa penangkapan Edhy Prabowo merupakan pengalihan isu dari kasus yang tengah menjerat Rizieq Syihab.
"Ini kan politik, politik ini. Kemudian mengalihkan anunya Rizieq, begitu. Rizieq ini mau digeser," ucap Danny Pomanto. Hal ini kemudian mengaitkan penangkapan itu dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
JK Lapor Polda Sulawesi Selatan
Menanggapi rekaman viral tersebut, Juru Bicara JK, Husain Abdullah menyatakan, pihaknya telah melaporkan Danny Pomanto ke Polda Sulawesi Selatan. Dalam surat tanda penerimaan laporan yang diterima, laporan tersebut dilayangkan ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel atas dugaan tindak pidana pencemaran nama baik melalui ITE.
Husain Abdullah tidak habis pikir Danny Pomanto tega berkata seperti itu soal JK. "Saya cuma mau bilang, salah apa Pak JK kepada Danny Pomanto, sehingga tega teganga memfitnah seperti itu. Sebagai warga Makassar, Danny seperti tidak punya sopan santun, sipakalebbi (saling menghormati) sedikit pun kepada sosok yang dihormati semua kalangan," ucapnya.
"Saya yakin kalau orang Bugis-Makassar tidak gampang mengumbar fitnah seperti karena secara budaya dan agama tahu resikonya, bahwa fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Coba anda bayangkan, Pak JK di Jakarta dengan segala aktifitas sosial, tidak mengusik orang lain termasuk Danny Pomanto, tiba tiba dia melontar pernyataan yang tidak masuk akal," tambah Husain Abdullah.
Sementara itu, ratusan massa mengatasnamakan Aliansi Bugis Makassar Bersatu (ABMB) melakukan aksi unjuk rasa di depan Mako Polda Sulsel, pada Sabtu sore. Para demonstran menuntut Kapolda Sulsel segera menangkap dan memenjarakan Danny Pomanto atas pernyataannya yang mengandung fitnah dan mencemarkan nama baik JK.
Pertarungan Pilkada Kota Makassar
Danny Pomanto saat ini tengah bertarung dengan keponakan JK, Munafri Arifuddin (Appi) di Pilkada Kota Makassar. Pada Pilkada Kota Makassar 2018 terjadi persaingan sengit dan penuh drama antara dua kandidat yakni Appi dan Danny Pomanto. Saat itu, Appi berpasangan dengan Andi Rahmatika Dewi, menjadi satu-satunya pasangan yang lolos. Sedangkan, Danny Pomanto yang berpasangan dengan Indira Mulyasari Paramastuti Ilham gagal maju karena didiskualifikasi. Pasangan Appi-Andi Rahmatika akhirnya melawan kotak kosong. Hasilnya, kotak kosong menang.
Tahun ini, ada 4 pasangan calon (paslon) akan bertarung. Pertama, Appi-Abdul Rahman Bando (Rahman), diusung Demokrat, PPP, PSI dan Perindo. Kedua, paslon Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny)-Fatmawati Rusdi (Fatma) didukung Nasdem, PBB, Gerindra, dan Gelora.
Ketiga, paslon Syamsu Rizal (Deng Ical)-Fadli Ananda (Fadli), diusung PDIP, PKB dan Hanura. Deng Ical yang pernah menjabat Wakil Wali Kota Makassar periode 2014-2019.
Keempat, paslon Irman Yasin Limpo-Zunnun Nurdin. Irman sebelumnya menjabat Staf Ahli Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel). Dia masih bersaudara dengan mantan Gubernur Sulsel yang saat ini menjabat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Pasangan Irman Yasin Limpo-Zunnun diusung Golkar, PAN, PKS dan Berkarya.
Advertisement