JK Akui Pernah Dilarang Terbang dari AS
Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla, mengaku pesawat yang ditumpanginya dan rombongan saat transit di Los Angeles (LA), Amerika Serikat, menuju Lima, Peru sempat dilarang terbang karena masalah administrasi seperti. Hal ini mirip seperti kasus yang dialami Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Saya juga pernah terjadi seperti itu, siapa yang ikut ke Peru? Waktu saya naik pesawat ke Peru, nah itu ada, waktu di LA, ditahan pesawat sejam dengan alasan ada penumpang yang tidak `clear`, ada staf terpaksa tengah malam telepon Washington, kenapa dua orang ini? Ternyata administrasi itu," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis 26 Oktober 2017.
Cerita Wapres tentang perjalanan menuju KTT APEC di Lima, Peru, November 2016 lalu disampaikan untuk menanggapi permintaan maaf resmi pemerintah AS melalui Kedutaan Besar AS di Indonesia, terkait batalnya kunjungan Panglima TNI ke AS karena kesalahan administrasi.
Melalui cerita tersebut, Wapres hendak menggambarkan kelemahan sistem administrasi AS terkait izin masuk warga negara asing ke negaranya yang bisa dialami semua orang, bahkan seorang wakil presiden sekalipun.
Sebelumnya pada Sabtu 21 Oktober lalu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo batal berangkat ke Washington DC, AS, dengan menumpang Maskapai Emirates, karena ada larangan masuk ke negeri tersebut dari Departemen Bea Cukai dan Keamanan Perbatasan AS.
Padahal, Gatot akan hadir sebagai wakil pemerintah Indonesia untuk memenuhi undangan Kepala Staf Gabungan Militer AS Jenderal Joseph Dunford dalam konferensi keamanan dari aksi ekstremisme. (nta)