JK: 1 Orang Pendonor Plasma konvalesen Bisa Selamatkan 2 Nyawa
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, setiap harinya PMI menerima permintaan 200 kantong plasma konvalesen. Sementara saat ini, PMI hanya bisa memenuhi 40 permintaan per hari. Untuk itu JK sangat berharap para penyintas untuk mau meluangkan waktunya untuk mendonorkan plasma konvalesennya pada salah satu dari 34 Unit Donor Darah yang disiapkan oleh PMI.
Menurut JK, setiap satu orang pendonor yang diambil plasma konvalesennya masing masing sebanyak 400 cc dapat diberikan kepada dua orang penderita Covid-19 dengan kondisi kritis.
Hal itu disampaikan JK saat memberikan sambutan pada acara Aksi 1.048 Donor Nasional Terapi Plasma Konvalesen BUMN untuk Indonesia secara serentak di seluruh indonesia . Acara ini digelar oleh Kementerian BUMN. Pelaksanaan secara seremoni di Kantor Pusat Pertamina Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin 8 Februari 2021.
“Saat ini PMI setiap harinya selalu menerima permintaan 200 kantong plasma konvalesen, sementara yang bisa dipenuhi hanya 40 kantong. Untuk itu kita harapkan kesediaan para penyintas covid yang memenuhi syarat untuk mau mendonorkan plasmanya.
Kita ada 34 UDD dari 255 UDD yang kita miliki diseluruh Indonesia bisa melakukan donor plasma. Setiap orang penyintas cukup meluangkan waktunya 40 menit mendonorkan darahnya dan itu bisa menyelamatkan dua nyawa, karena masing-masing kita ambil 400 cc dan itu bisa diberikan kepada dua orang,” ujar JK.
JK memberikan jaminan personel PMI sudah sangat terlatih dalam mengelola plasma konvalesen sehingga keselamatan pemberi dan penerima donor akan selalu menjadi perhatian utama. JK juga mengungkapkan bahwa dari 100 pendonor konvalesen yang dapat lolos screening hanya mencapai 20 persennya saja hal itu karena PMI melakukan screening dengan sangat ketat.
“Dari 100 orang yang ingin donor rata rata yang dapat diterima atau masuk kategori itu hanya 10- 20 persen, karena PMI sangat ketat melakukan screening demi keselamatan,” jelasnya.
Selain itu, JK juga memberi peringatan akan perlunya upaya yang lebih giat lagi untuk mencegah penularan Covid-19. Menurutnya dengan jumlah positif yang sudah mencapai 1,2 juta orang dan trend positif per hari sebanyak 12.000 orang seperti sekarang ini, maka bisa jadi pada akhir April atau dalam waktu tempo tiga bulan jumlah rakyat Indonesia yang terapapar Covid-19 bisa mencapai dua juta orang.
Adapun konsekuensi dari jumlah penderita yang mencapai dua juta tersebut adalah rumah sakit akan kewalahan dalam menangani pasien. Untuk itu JK berharap ada upaya kedisiplinan dari masyarakat dan pemerintah lebih menggalakkan program vaksinasi dengan target satu juta orang per hari.
“Jumlah penderita saat ini mencapai 1.2 juta orang dengan trend positif perhari mencapai 12 ribu orang. Kalau ini berjalan terus, tanpa ada upaya yang keras dari kita maka pada akhir april jumlah positif akan mencapai 2 juta orang.
Rumusannya untuk mencapai 1 juta pertama kita hanya dibutuhkan waktu 10 bulan dan 1 juta kedua hanya butuh waktu 3 bulan. Yang akan menjadi persoalan kalau itu terjadi adalah kesulitan Rumah sakit. Untuk itu salah satu caranya untuk mencegah itu semua adalah masyarakat harus lebih disiplin lagi dan dan vaksinasi harus lebih digalakkan lagi, untuk bisa membuat grafik 12 ribu per hari ini tidak naik lagi kemudian turun adalah dengan cara memvaksinasi 1 juta orang per hari,” tegas JK.
Lebih lanjut JK menegaskan, gerakan yang perlu dilakukan untuk menangani Covid-19 adalah dengan cara mengurangi orang yang tertular melalui penegakan disiplin 3M dan vaksinasi serta mengurangi jumlah kematian melalui terapi konvalesen yang merupakan terapi yang dianggap paling efektif untuk menyelamatkan pasien dengan kondisi kritis.