Jiwa yang Merdeka, Abdul Mu’ti: Berkait Erat dengan Jiwa Tauhid
“Ada spirit dan jiwa merdeka yang tumbuh dalam semangat tauhid. Saya kira ini menjadi kajian baru bahwa seorang yang bertauhid memiliki jiwa yang merdeka untuk melawan segala bentuk eksploitasi dan kezaliman," kata Abdul Mu'ti.
Jiwa tauhid mampu membawa Indonesia menuju kemerdekaannya. Semangat kemerdekaan memiliki kaitan erat dengan kemanusiaan, keadilan dan ketauhidan.
Jiwa tauhid tersirat pada pembukaan Undang Undang 1945 yang menjelaskan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
"Ketika mengaitkan dengan tauhid, manusia hanya boleh menyembah Allah saja. Oleh karena itu tidak boleh ada makhluk yang memperbudak atau menyembah makhluk lainnya," kata Abdul Mu'ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dikutip ngopibareng.id, Sabtu 11 Agustus.
"Oleh karena itu heroisme para pahlawan senantiasa selain dipenuhi dengan pekik takbir yang menunjukkan komitmen perjuangan kemerdekaan, juga menunjukkan kaitan yang sangat erat dengan menegakkan tauhid.
“Ada spirit dan jiwa merdeka yang tumbuh dalam semangat tauhid. Saya kira ini menjadi kajian baru bahwa seorang yang bertauhid memiliki jiwa yang merdeka untuk melawan segala bentuk eksploitasi dan kezaliman," imbuhnya.
Abdul Mu'ti mengungkapkan hal itu, saat membuka pengajian bulanan PP Muhammadiyah bertema "Islam dan Kemerdekaan Indonesia" di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Jumat 10 Agustus. Turut hadir menjadi pembicara Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, dan mantan Wakil Ketua Umum MPR RI sekaligus Ketua PP Muhammadiyah Hajriyanto Tohari. (adi)