Jip Wisata di Gunung Bromo Akan Diuji Kelaikan
Pasca kecelakaan jip wisata terjun ke jurang di kawasan Gunung Penanjakan yang mengakibatkan dua orang tewas, Kabupaten Pasuruan dan kasus wisatawan mancanegara mengencingi kawah Gunung Bromo, awal September lalu, langsung dievaluasi.
Rapat evaluasi itu difasilitasi Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) dengan mengundang sejumlah pihak yang terkait wisata Bromo.
Rapat koordinasi kelompok pelaku jasa wisata di kawasan Gunung Bromo, Selasa, 20 September 2022 itu juga dihadiri Polres Probolinggo dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo. BBTNBTS siang itu sengaja mengundang paguyuban jip wisata dari empat daerah (Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang).
Pihak polres dan dishub siap melalukan uji kelaikan jip-jip wisata di Gunung Bromo. Tidak hanya demi keselamatan sopir jip, tetapi juga demi keselamatan dan kenyamanan wisatawan.
“Akhir-akhir ini, banyak kejadian menonjol di Gunung Bromo, mulai kecelakaan jip yang masuk jurang hingga kejadian viral ada wisatawan manca kencing di kawah Gunung Bromo yang memang disakralkan warga Tengger,” kata Kapolres AKBP Teuku Arsya Khadafi saat rapat koordinasi.
Seperti diketahui, Sabtu dini hari lalu, 11 September 2022, sebuah jip wisata dengan tujuan Gunung Penanjakan, Kabupaten Pasuruan, jatuh ke jurang di kawasan Bukit Cinta. Sopir jip dan seorang penumpang jip dari Ngawi tewas di lokasi kecelakaan.
Berselang tiga hari tepatnya Rabu, 14 September 2022 dunia wisata Gunung Bromo dihebohkan dengan ulah tidak terpuji wisman dari Jerman yang mengencingi kawah Gunung Bromo. Bahkan perilaku tersebut diposting di media sosial Instagram sehingga viral. Berselang sehari kemudian, wisman tersebut meminta maaf kepada warga Tengger.
“Semoga kasus-kasus yang menonjol seperti itu tidak lagi terjadi di kawasan Gunung Bromo. Diharapkan ke depan wisata Gunung Bromo zero accident dan zero complain,” kata kapolres.
Perwira polisi kelahiran Aceh itu mengatakan, perlunya tanda pengenal resmi bagi pelaku jasa wisata Gunung Bromo. “Tidak hanya pelaku jasa wisata yang teredukasi, wisatawan Bromo harus mendapatkan informasi terkait lingkungan hidup dan kawasan yang dianggap sakral di Gunung Bromo,” ujarnya.
Terkait, jip-jip wisata harus lulus uji kelaikan, Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo, Taufik Alami mengatakan, siap memfasilitasi. “Jip-jip wisata sudah selayaknya lulus uji kelaikan di balai uji milik Dishub. Ini demi keselamatan dan keamanan bersama, baik pengemudi maupun penumpang jip,” terangnya.
Sementara itu, Kepala BBTNBTS, C. Hendro Wijanarko mengatakan, siap menata wisata di Gunung Bromo. Baik dari aspek lingkungan hidup, sosial budaya, adat istiadat, hingga transportasi (jip wisata) di kawasan Gunung Bromo.
“Kalau potensi keindahannya, Gunung Bromo merupakan salah satu gunung tercantik di dunia. Sisi lain wisata konservasi alam ini harus ditata sehingga nyaman bagi wisatawan,” katanya.