Jika Presiden Jokowi Katakan Selamat Tinggal NasDem, Aaahhh...
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh blak-blakan mengenai kemungkinan Presiden Jokowi melepas partainya dari koalisi pemerintahan saat ini. Surya Paloh mengatakan, dirinya tak berharap Presiden Jokowi tidak membutuhkan NasDem lagi.
Hal tersebut disampaikan Surya Paloh dalam sambutannya di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11 NasDem. Perayaan ini digelar secara internal dan tidak mengundang partai lain. Acaranya digelar di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat malam kemarin. Tepat di tangan cantik, 11-11 HUT ke-11.
Namun, HUT NasDem menjadi gunjingan publik. Presiden Jokowi tidak hadir dan tidak ada video ucapan ulang tahun yang diputar dalam momen tersebut. Berbeda dengan HUT Partai Perindo, pimpinan Hary Tanoesudibjo. Di sana bahkan Presiden Jokowi bercanda dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto "giliran jadi presiden".
Kembali ke Surya Paloh, ia mengungkap bahwa NasDem tetap mau menjadi sahabat sejati bagi Presiden Jokowi. "Nasdem ingin tekankan ini. Dia ingin tetap jadi seorang sahabat sejati dalam suka duka seorang Presiden Jokowi," ucapnya lantang.
Akan tetapi, sikap berbeda akan ditunjukkan NasDem apabila Presiden Jokowi meninggalkan mereka karena sudah tidak butuh lagi. Oleh karena itu, Surya Paloh berharap ucapan selamat tinggal dari Presien Jokowi tak akan pernah terjadi.
"Lain halnya kalau memang sungguh-sungguh sahabat NasDem, Presiden Jokowi nyatakan 'selamat tinggal Nasdem, saya tidak butuh Anda', itu lain halnya. Kalau itu sampai disampaikan Presiden Jokowi, aaaahh," tuturnya disambut riuh kader yang hadir.
"Itu bukan keinginan kita. Itu bukan harapan kita. Dan itu adalah kemenangan bagi mereka yang memang tak menginginkan terjadinya stabilitas nasional untuk tetap melanjutkan upaya pembangunan yang sedang dilakukan Presiden Jokowi," sambung Surya Paloh.
Meski demikian, Surya Paloh membebaskan Presiden Jokowi untuk menentukan keputusan terkait nasib NasDem di koalisi pemerintahan. Menurutnya, saat ini 'bola' berada di tangan sang Kepala Negara.
Akan tetapi, Surya Paloh mengingatkan, hingga saat ini, NasDem masih mendukung pemerintahan Jokowi sampai 2024. "Kita tetap dalam satu baris koalisi pemerintahan. Itu tekad kita. Bukan hanya lip service untuk kepentingan pragmatis, tidak. Kita punya pride. Kita punya keyakinan diri kita," ujarnya.
Jokowi Presiden NasDem
Surya Paloh berkomitmen, Jokowi sebagai presiden yang diusung oleh partainya. Presiden Jokowi sebagai sahabatnya. Ia pun meyakini Presiden Jokowi masih menjaga arti persahabatan yang sesungguhnya.
"Saya masih anggap Presiden Jokowi adalah Presiden Partai NasDem. Presiden Jokowi sahabat yang saya harapkan. Konsisten dalam jaga terminologi arti sesungguhnya dari persahabatan," ucapnya.
Bos MetroTV ini menduga, ada upaya sistemik dari para pihak lain yang ingin merusak hubungan NasDem dengan Presiden Jokowi.
"Jadi kalau ada yang coba usik, frame kita, Presiden Jokowi emoh (tidak mau) pada NasDem, itulah frame yang (ingin) dilakukan (pihak lain). Bahwa, Presiden Jokowi itu tak suka NasDem. Itu pasti menurut saya upaya-upaya yang dilakukan secara sistemik dan sengaja untuk merusak hubungan yang sudah terjaga sedemikian rupa," ujar Surya Paloh.
Ia menyebut, selama ini dirinya konsisten dalam menjaga makna persahabatan. Baginya, arti persahabatan adalah menerima segala kekurangan dan kelebihan sahabat. Surya Paloh juga meyakinkan bahwa NasDem menjadi pihak terdepan dalam mendukung pemerintahan Presiden Jokowi. Meski demikian, menurutnya, partai yang eksis bukan hanya sekadar partai yang berada dalam koalisi pemerintah.
"Ini perlu saya tegaskan, bukan berarti karena kita calonkan Bung Anies Baswedan hubungan kita harus retak, hubungan kita harus berpisah," bebernya.
"Ini yang diperlukan negara ini hari ini adalah bagaimana spirit kita untuk kembangkan spirit rasa kebersamaan dengan seluruh potensi yang ada di negeri ini. Partai politik yang ada dan eksis itu bukan hanya harus kerja sama dengan partai koalisi pemerintahan," pesan Surya Paloh.
Tak Ada Ucapan Ultah untuk NasDem dari Presiden Jokowi
Surya Paloh lantas menyinggung, hingga hari ini Presiden Jokowi belum mengucapkan selamat ulang tahun (ultah) untuk partainya. Ia menduga, presiden sibuk dengan agenda kenegaraan.
"Ah jujur saja, Pak Jokowi belum sempat mengucapkan itu (ulang tahun). Saya paham beliau sibuk (KTT ASEAN di Kamboja)," imbuhnya.
Ia pun meminta para wartawan untuk bertanya ke kader PDIP mengapa hingga saat ini belum mengucapkan selamat ulang tahun untuk NasDem.