Jika MERR II Beroperasi, Warga Khawatir Tak Punya Tempat Parkir
Di balik kebijakan yang diambil Pemerintah Kota Surabaya tentu ada yang pro dan kontra. Termasuk dalam pembangunan Jalan MERR II yang sebentar lagi bakal rampung. Banyak warga yang mendukung agar Jalan MERR II bisa segera diselesaikan. Alasannya, tentu saja agar ada jalan alternatif untuk menghindari kemacetan di Jalan A. Yani Surabaya.
Namun, ada juga yang menganggap manfaatnya “biasa” saja pembangunan jalan ini . Terutama warga yang dengan modal pas-pasan. Misalnya saja yang diungkapkan oleh Wiyono Ketua 04 Gunung Anyar Lor, Surabaya.
Kata dia, jalan ini memang bisa mendatangkan manfaat bagi warga yang rumahnya yang mempunyai lahan luas. Mereka bisa membuka usaha di sisa lahan yang mereka miliki. Namun, bagi yang mempunyai lahan pas-pasan, mereka tak bisa berbuat banyak.
“Mungkin warga yang punya lahan, bisa buka usaha di pinggir jalan. Namun itu hanya untuk warga yang punya lahan. Tapi warga yang punya lahannya kecil-kecil tidak bisa usaha” kata Wiyono.
Bahkan ada juga warga yang khawatir jika jalan ini benar-benar sudah beroperasi. Kekhawatirannya menyangkut tempat parkir kendaraan untuk warga. Kata dia, banyak rumah warga yang mepet dengan trotoar. Sedangkan satu sisi, Pemerintah Kota Surabaya ada larangan kendaraan parkir di trotoar. Kalau sudah begitu, dimana warga akan memarkirkan kendaraannya?
Oleh karena itu, warga meminta diskresi kebijakan soal larangan parkir kendaraan di trotoar. Warga meminta setidaknya Pemerintah Kota Surabaya memberikan toleransi atas larangan parkir kendaraan di trotoar.
”Mudah-mudahan Pemkot Surabaya ada kebijaksanaan. Andai kata ada yang parkir di trotoar (depan) diperbolehkan dulu. Perda itu jangan dulu diterapkan di sini. Tapi jika ada larangan parkir di trotoar tetap diberlakukan, maka jalan ini tidak ada manfaatnya” kata Riyanto Ketua RT 02 Gunung Anyar Lor. (and)
Advertisement