Jika Kondisi Covid-19 Jatim Memburuk, Dispendik Rencana Tunda PTM
Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur mengkaji ulang rencana pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada bulan Januari 2021.
Kepala Dispendik Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan, kajian ulang ini dilakukan karena saat ini terjadi lonjakan kasus virus corona atau Covid-19 yang cukup tinggi. Sebab, sampai kemarin zonasi risiko penularan Covid-19 di Jatim masih memburuk dengan tidak adanya daerah dengan status zona kuning (risiko rendah). Justru 35 daerah masuk zona oranye (risiko sedang) dan tiga daerah zona merah (risiko tinggi).
Sedangkan, zonasi ini menjadi salah satu indikator bagi Dispendik dan sekolah-sekolah untuk menentukan apakah akan melakukan PTM atau tetap belajar dari rumah.
"Pedoman kami, pelaksanaan sekolah tatap muka bukan Januari atau Februari, tapi bagaimana kondisi kasus Covid-19 di Jatim. Karena saat ini wilayah di Jatim tidak ada lagi zona kuning. Nah, yang menjadi pegangan saat pelaksanaan sekolah tatap muka pada Januari adalah kondisi Covid-19 di suatu daerah. Apabila kondisinya belum memungkinkan digelarnya sekolah tatap muka, maka Jatim akan menunda terlebih dahulu," kata Wahid, Kamis 10 Desember 2020 siang.
Dengan kembali tingginya kasus Covid-19, mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim tersebut akan memperketat protokol kesehatan saat uji coba sekolah tatap muka di SMA/SMK. Di antaranya siswa dan guru wajib menggunakan masker, kemudian rutin mencuci tangan, kemudian pengecekan suhu tubuh, dan menjaga jarak di dalam kelas.
"Saat ini kami laksanakan uji coba sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan ketat termasuk jaga jarak. Kelas yang seharusnya bisa diisi 36 orang siswa, saat ini hanya diisi 18 sampai 19 siswa saja," katanya.
Meski mengkaji kemungkinan menunda sekolah tatap muka jika kasus Covid-19 masih tinggi, Wahid menegaskan SMA/SMK di Jatim siap menggelar sekolah tatap muka pada bulan Januari.
"Jatim insya Allah sudah siap melakukan sekolah tatap muka. Artinya sarana dan prasarana menggelar sekolah tatap muka di sekolah negeri swasta sudah siap, SOP sudah siap. Termasuk koordinasi dengan puskemas, rumah sakit terdekat sudah dilakukan," pungkasnya.