Budiarjo Tahlib Ungkap Kerinduan Ingin Melatih Persik Lagi
Efuoria kejayaan Persik Kediri 2 tahun lalu masih membekas. Stadion I Wayan Dipta Bali menjadi saksi sejarah ketika Persik Kediri menjadi juara Liga 2 tahun 2019 dengan mengkandaskan Persita Tangerang 3-2.
Bagi Budiarjo Thalib kenangan ini bakal diingat seumur hidup. Semula, ia sama sekali tidak pernah menyangka, jika tim yang ditangani saat itu yang bermaterikan pemain muda ternyata mampu bersaing dengan klub besar.
Setelah berhasil mengantarkan Persik ke Liga 1, Budiarjo Thalib melanjutkan karier kepelatihannya di Sriwijaya FC. Namun karena pandemi covid-19, Liga Indonesia terpaksa dihentikan oleh PSSI.
Setahun kemudian, pelatih berdarah Makassar ini mendapat amanah dari manajemen tim Juku Eja sebagai asisten pelatih mendampingi Pelatih Kepala Syamsudin Batola. Tenaganya dibutuhkan sementara di ajang pra musim.
Di ajang Piala Menpora 2021 Grup B, PSM yang bermaterikan banyak pemain lokal justru mampu mempecundangi Persija Jakarta, yang diperkuat sejumlah pemain asing.
Di Grup B, PSM Makassar bergabung bersama tiga kontestan lainnya yakni Bhayangkara Solo FC, Persija Jakarta dan Borneo FC, bertanding di stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang.
Selama tinggal di Malang, Budiarjo Thalib tiba-tiba teringat ketika masih melatih di Kediri. "Insya Allah saya akan datang ke Kediri, Mas. Saya akan sekolah dulu (sekolah kepelatihan)," katanya melalui Whatsapp, Minggu, 28 Maret 2021 tanpa memberitahu maksud dan tujuannya datang ke Kediri.
Mantan pemain gelandang bertahan PSIS Semarang ini mengaku kangen suasana Kediri. Ia mengaku selama tinggal di Kediri diperlakukan sangat baik oleh masyarakat setempat.
"Orang-orangnya sangat baik, saya juga kangen nongkrong warung depan mess Persik. Dan yang tidak pernah lupa kulinernya mas. Di Kediri ada nasi pecel, nasi tumpang dan bakso enak. Saya jadi kangen mas untuk datang ke Kediri lagi," katanya.
Selain itu, alasan lain yang membuatnya betah di Kediri karena adanya dukungan dari suporter Persik Mania. "Wow dan keren sangat mendukung tim, Persik Mania begitu antusias memberikan motivasi kepada tim. Buat saya I love Persik Mania," katanya.
Diakuinya, terkadang terbesit keinginan untuk kembali melatih Persik Kediri. Namun, semuanya itu dikembalikan kepada keputusan manajemen. "(Melatih Persik) Itu pasti kalau masih diinginkan mas," katanya.
Ia sadar, jika saat ini masih memegang lisensi kepelatihan B AFC. Sementara sesuai regulasi liga 1, pelatih kepala harus memiliki sertifikat kepelatihan lisensi A Pro.
"Lisensi kepelatihan saya masih B. Ini mau sekolah bulan April di Bali atau di Bogor," katanya.
Saat ditanya tentang Persik Kediri di musim ini, ia mengatakan Persik memiliki materi pemain yang cukup bagus, tinggal bagaimana memberikan penampilan yang terbaik setiap pertandingan.
Ia tidak mau membandingkan kekuatan Persik Kediri sekarang dengan dulu. "Kalau Persik yang dulu saya no coment-lah, sampeyan aja yang komentar ya," katanya.
Sekedar catatan, Budiarjo Thalib selama 21 tahun karier kepelatihan pernah sukses melatih SSB juara piala Danone. Ia juga berhasil membawa Persu Sumenep promosi ke divisi utama dan terakhir mengantarkan Persik Kediri juara Liga 2 sekaligus promosi ke Liga 1.