Jika Dibatalkan, Liga Inggris Rugi Rp15,1 Triliun
Pandemi corona atau Covid-19 menganggu dunia sepakbola. Liga Inggris 2019-2020 diprediksi takkan digulirkan awal Mei 2020, sesuai kesepakatan awal yang diumumkan pada 19 Maret 2020.
Seperti diberitakan The Sun, Minggu 29 Maret 2020, Liga Inggris 2019-2020 kemungkinan bakal kembali bergulir pada Juli 2020.
Jika benar baru bergulir Juli 2020, Liga Inggris telah melewati batas waktu yang ditentukan UEFA, yang mana semua kompetisi elite Eropa mesti rampung sebelum 30 Juni 2020. Akan tetapi, melihat pandemi virus corona yang terus meningkat, sejumlah petinggi kompetisi pesimis jika kompetisi kembali digelar awal Mei 2020.
Karena itu, petinggi Premier League disebut-sebut akan kembali menggelar kompetisi pada awal Juli 2020. Diharapkan pada medio tersebut, pandemi virus corona sudah menghilang sehingga kompetisi bisa kembali digulirkan. Hanya saja, kemungkinan besar kompetisi akan digelar tanpa penonton demi menyelamatkan semua pihak.
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin mengatakan, ada beberapa solusi yang disiapkan UEFA untuk menyikapi pandemi corona. Namun, jika tidak terealisasi, seluruh kompetisi sepak bola di Eropa bisa hilang.
"Bisa dimulai lagi di pertengahan Mei, pertengahan Juni, atau akhir Juni. Jika itu tidak berhasil, maka musim ini kemungkinan hilang," ujarnya.
"Ada pula proposal untuk mengakhiri musim ini di awal musim depan, yang kemudian membuatnya (musim depan) ditunda, dimulai sedikit terlambat," sambung dia.
Alexander Ceferin menambahkan, sulit membayangkan semua laga harus digelar tanpa penonton. "Namun, sekarang kita bahkan tidak tahu apakah kita masih bisa lanjut, dengan atau tanpa penonton. Jika tak ada alternatif lain, masih lebih baik untuk menyelesaikan kompetisi-kompetisi. Saya bisa bilang bahwa saya tak berpikir tentang final European Cup tanpa penonton," ungkap pria 52 tahun ini.
Masing-masing klub akan melakoni 9-10 pertandingan tersisa hanya dalam kurun empat minggu. Hal itu berarti, setiap klub bisa menjalani 2-3 tiga pertandingan setiap pekannya.
Jika Liga Inggris 2019-2020 dibatalkan, klub bakal rugi dua kali. Selain tak bakal berkiprah di kompetisi antarklub Eropa musim depan, mereka bakal kehilangan sumber pemasukan dari hak siar televisi yang mencapai 750 juta pound atau setara Rp15,1 triliun.
Jika kompetisi kembali dijalankan, Liverpool jadi yang paling bahagia. Sebab, saat ini Liverpool di ambang meraih trofi Liga Inggris pertama dalam 30 tahun terakhir.
Setelah melalui 29 pertandingan di Liga Inggris 2019-2020, Liverpool mengoleksi 82 angka, unggul 25 poin dari Manchester City di tempat kedua. Dengan begitu, Liverpool tinggal butuh enam poin tambahan dari sembilan pertandingan untuk menyegel gelar juara.