Jihandak Ledakkan Tas Misterius di Depan DPRD Kota Kediri
Tim Jihandak Brimob Polda Jawa Timur meledakkan tas misterius berwarna hitam di depan gedung DPRD Kota Kediri. Namun, saat diledakkan ternyata berisi bata merah, paku dan arloji.
Kapolres Kediri Kota AKBP Eko Prasetyo mengatakan, sebelum proses peledakan, seluruh anggota DPRD dan staf dievakuasi keluar gedung dewan terlebih dahulu.
Proses peledakan barang bukti yang diduga bom tersebut dilakukan dua kali sesuai dengan protap. Ternyata di dalam tas hanya berisi bata merah, arloji dan paku sepanjang 5 centimeter. Sedangkan bahan peledak atau explosive material tidak ditemukan di dalam tas tersebut.
Hingga saat ini masih belum bisa dipastikan pelaku dan motif dibalik peletakan tas tersebut di depan gedung DPRD Kota Kediri. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan sebagai bahan penyelidikan.
Masyarakat diimbau tidak panik pasca kejadian, karena polisi akan terus meningkatkan patroli keamanan.
Masyarakat juga ikut proaktif dalam menjaga kondusifitas lingkungannya saat Ramadhan. Jika ada tindakan atau kegiatan yang mengganggu keamanan bisa langsung disampaikan ke polsek terdekat untuk segera ditindaklanjuti.
Eko menambahkan, polisi belum bisa memastikan apakah aksi ini hanya dilakukan untuk memancing kegaduhan atau berhubungan dengan aksi terorisme. Perlu pendalaman lebih lanjut dan koordinasi dengan semua pihak untuk mengungkap kasus tas misterius di depan gedung DPRD Kota Kediri.
Sebelumnya, sebuah tas warna hitam ditemukan di depan gedung DPRD Kota Kediri Senin, 12 April 2-21 pagi sekitar jam 05.00 WIB oleh petugas keamanan.
Saat itu antisipasi telah dilakukan dengan memberi police line di pintu masuk dan di sekitar gedung DPRD Kota Kediri. Petugas yang berjaga, masih menunggu tim gegana, untuk melakukan evakuasi tas hitam tersebut.
Menurut keterangan Asrofi, penjaga Gedung DPRD Kota Kediri, tas hitam pertama kali ditemukan setelah shalat subuh. Tas berada di pintu masuk gedung DPRD Kota Kediri sebelah selatan.
Asrofi mengatakan sempat melihat sekilas isi tas tersebut. Didalamnya terdapat batrei dan kabel. Merasa takut, Asrofi melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.