Jessica Iskandar Cium Bibir Anak, Ini Kata Psikolog
Jessica Iskandar senasib dengan sahabatnya, Nia Ramadhani. Ia juga panen kritikan usai mengunggah foto bareng putranya, El Barack. Foto itu sebenarnya biasa saja. Jessica Iskandar ingin menunjukkan kasih sayangnya kepada putra semata wayangnya.
Jessica Iskandar mencium bibir putranya yang baru berusia 6 tahun di tengah kolam renang di sebuah resor di Bali. "Cinta sejati dari hidupku," tulis Jessica melengkapi unggahan di akun Instagramnya, @inijedar.
Di foto itu, perempuan yang kini menetap di Bali bersama El Barack untuk memulai hidup baru itu, hendak mempromosikan resort tersebut. Tapi komentar sebagian netizen yang nyinyir tak bisa dicegah.
"Menurut saya kayak gak pantas ciuman begitu sama anak ya," tulis @husni6440.
"Contoh kurang baik itu," tulis @rahayuprayuga.
"Ini anak cowok nggak pantas diajari cium bibir, walaupun sama ibunya. Kalau cium kening okelah nggak apa-apa. Ini orang hidup di Indonesia, nggak pantas kayak gitu, harusnya seorang ibu memberi contoh baik kepada anaknya," tulis @ibunemanda.
Tapi banyak juga netizen yang membela mantan kekasih Richard Kyle itu. Mereka menilai netizen yang menghujat itu terlalu nyinyir dan mencampuri kehidupan Jedar.
"Banyak yang kontra lihat Jedar sama El begitu. Laahh suka-suka dia, anak-anak dia mau dicium kek mau diapain kek. Jangan pada ribet apa. Anak gua cewe kalau mau tidur pasti dicium sama ayahnya dari pipi jidat dagu hidung bibir," tulis @naylanasha1113.
"Banyak banget yang komen ciuman sama anak gak pantes kayak gitu. Padahal biarin aja si ribet amat hidupnya, masih pagi udah pada julid aja netizen Indonesia. Mending masak sono nyuci daripada ngejulidin orang pagi-pagi," tulis @dwiko.97.
"Pantas gak pantas itu tergantung kalian saja. Sekarang Kak Jedar lagi belajar menjadi seorang ayah, bukan hanya jadi seorang ibu. Toh Jedar nyium El bukan karena nafsu tapi rasa kasih sayang, kalau kita tidak bisa berbuat baik setidaknya jangan buat sakit hati," tulis @rzkiyahh_gl.
"Alay lu pada. Namanya anaknya e...Lu pada pikirannya ngeres," tulis @palestinejubaedah. "Orang luar dah biasa tuh. Ciuman gitu kenapa harus dipermasalahkan...Aneh kalian tuh," tulis @pagelencok.
Dampak Psikologis
Terlepas dari kontroversinya, sebenarnya apa sih dampak psikologi dan kesehatan saat orangtua mencium bibir anak? Psikolog anak Charlotte Reznick mengatakan, memang tak ada larangan untuk orangtua yang ingin mencium bibir anaknya.
Tetapi, perilaku mencium bibir yang dibarengi dengan ciuman paksa, memaksa makan, menggelitik secara agresif, dan lain-lain, akan membuat orangtua menjadi orangtua yang “invasif”. Hal ini dapat menyebabkan anak mengalami “sindrom korban”.
Para praktisi kesehatan memperingatkan orangtua untuk menghindari kontak fisik yang tidak perlu dengan anak. Ada banyak sekali bakteri, virus, dan jamur yang tidak berbahaya bagi orang dewasa tetapi dapat menyebabkan infeksi pada anak-anak jika mereka berciuman atau berpelukan.
“Anak-anak kecil memiliki sistem kekebalan yang lemah dibandingkan dengan orang dewasa, itulah sebabnya mereka berisiko tinggi terhadap penularan mikroba semacam itu,” jelas Charlotte Reznick.
Selain itu, anak-anak cenderung meniru dari orang dewasa di sekitarnya. Ketika ciuman di bibir kepada seorang anak menjadi hal yang biasa, lanjut Charlotte Reznick, anak mulai menganggapnya sebagai tindakan untuk mengungkap rasa sayang dan mungkin ia akan mencium orang lain dengan cara yang sama.
Itulah sebabnya psikolog menyarankan untuk mencium anak hanya di pipi atau dahi dan tidak di bibir.