Jeritan Histeris Penumpang Perahu Wisata Tenggelam di Kedung Ombo
Sebuah perahu terbalik di tempat wisata Waduk Kedung Ombo, Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada Sabtu, 15 Mei 2021. Diduga, perahu tersebut kelebihan muatan sehingga keseimbangannya goyah dan terbalik.
Dalam rekaman video amatir yang beredar, tampak perahu dalam kondisi miring, lalu tenggelam perlahan. Sejumlah penumpang perahu langsung masuk ke dalam air waduk, sementara sejumlah penumpang lainnya masih berada di dalam perahu.
Penumpang perahu yang masih berada di perahu dan belum masuk ke dalam waduk, terdengar menjerit. Bahkan, terdengar suara jeritan histeris salah seorang penumpang perahu. Jeritan tersebut bikin merinding.
"Ahhhh......ahhhhhhh....toloooong...," teriakan penumpang perahu yang beredar di media sosial.
Tak lama berselang, datang sebuah perahu mendekati perahu yang tenggelam. Beberapa orang terlihat memberi pertolongan, sebelum akhirnya seluruh badan perahu tenggelam ke dalam waduk.
Insiden tersebut bermula saat para wisatawan menaiki perahu pada Sabtu pukul 12.30 WIB. Mengutip Antara, perahu yang dinaiki 20 penumpang itu tiba-tiba terbalik sebelum tiba di bagian tengah waduk.
Saat perahu terbalik, sejumlah penumpang berusaha berenang dan berpegangan pada badan perahu. Tak lama, sejumlah perahu lainnya datang mendekat untuk mengevakuasi korban tenggelam. Hingga saat ini, lima orang masih dalam pencarian.
Humas Basarnas, Zulhawary mengatakan, Basarnas mengerahkan sejumlah personel untuk mencari penumpang tenggelam. "Kami ke lokasi setelah beberapa saat dapat informasi dari Kedung Ombo," katanya.
Ia menyebut, Basarnas Pos SAR Surakarta membawa sekitar 14 personel serta peralatan lengkap untuk menyelam dan evakuasi.
Sementara Kapolsek Kemusu, AKP Cahyo Boyolali menyatakan sembilan korban masiih belum ditemukan. "Kami sedang melakukan pendataan identitas sembilan korban penumpang perahu tenggelam yang belum ditemukan di Waduk Kedung Ombo itu," katanya.
Ia menjelaskan sembilan korban tenggelam yang belum ditemukan itu adalah tiga orang dewasa, yakni Siti Mukaromah, warga Karangmalang RT 9/RW 3, Pilangrejo, Juwangi, Boyolali, Najwa Kaira Wilda, warga Karangmalang RT 9/RW 3 Pilangrejo, Juwangi, Boyolali, dan Niken Safitri, warga Kangkungan RT 01/RW 5 Ketro, Karangrayung, Grobogan.
Sedangkan enam korban lainnya anak-anak yakni Tituk Mulyani, warga Krasak RT 4/RW 8, Mojoagung, Karangrayung, Grobogan, Tias Iriana, warga Karangmalang RT 9/RW 3, Pilangrejo, Juwangi, Boyolali.
Kemudian, Zamzam, warga Karangmalang, RT 9/RW 3, Pilangrejo, Juwangi, Boyolali, Jalal, warga, Karangmalang, RT 9/RW 3, Pilangrejo, Juwangi, Boyolali, Acex Jalil Rasyid, warga Karangmalang, RT9/RW 3, Pilangrejo, Juwangi, Boyolali, dan Desti, warga Karang manis, RT 34/RW 1, Juwangi, Boyolali.
Dari 20 penumpang kapal naas itu, sebanyak 11 korban selamat yakni Adinda Alya Lutfiana, warga Karangrejo, RT 3/RW 4, Ketro, Karang Rayung, Grobogan; Mustakim, warga Kangkungan, RT 01/RW5, Ketro, Karangrayung, Grobogan;
Lalu, Suswanti, warga Kangkungan, RT 01/RW 5, Ketro, Karangrayung, Grobogan; Laras Ramadani, warga Kangkungan, RT 01/RW 5, Ketro, Karangrayung, Grobogan; Supriyadi, warga Krasak, RT 4/RW 8, Mojoagung, Karangrayung, Grobogan, Andre, warga Nglarangan, RT 4/RW 3, Ketro, Karangrayung, Grobogan; Khoirunisa, warga Krasak, RT 4/RW 8, Mojoagung, Karangrayung, Grobogan.
Sedangkan empat korban lainnya yang selamat, kata Cahyo Nugroho, yakni Rifki Edi, warga Karangmalang, RT 9/RW 3, Pilangrejo, Juwangi, Boyolali; Andi, warga Karangmalang, RT 9/RW 3, Pilangrejo, Juwangi, Boyolali; Adi, warga Karang Manis, RT 34/RW 1, Juwangi, Boyolali, dan Tinuk, warga Karang Manis, RT 34/ RW 1, Juwangi, Boyolali.