Jepang Segera Gunakan Remdesivir untuk Obati Covid-19
Jepang mempercepat proses penggunaan remdesivir sebagai obat untuk pasien covid-19. Konfrimasi itu dinyatakan pada pada Sabtu 2 April 2020. Jepang adalah negara terbaru yang mengikuti jejak sejumlah negara lain dalam menggunakan remdesivir, seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jerman, dan Perancis.
Pemerintah Negeri Matahari Terbit itu berencana menggunakan remdesivir untuk pasien yang dirawat di ruang gawat darurat, serta mengalami gejala berat, seperti pneumonia, yang disebabkan oleh virus corona jenis baru.
Dialihbahasakan dari Kyodonews, Menteri Kesehatan Katsunobo Kato kepada wartawan mengatakan telah mengarahkan pemerintah untuk segera memberikan lampu hijau atas penggunaan remdesivir selambat-lambatnya selama seminggu, sambil menambahkan jika "pengembang remdesivir, Giled Sciences berharap mendapatkan izin dari Jepang dalam beberapa hari ke depan,".
Remdesivir adalah obat yang dikembangkan oleh Gilead Sciences dan awalnya disiapkan untuk mengobati Ebola. Saat ini sejumlah penelitian klinik terkait efektivitas remdesivir untuk mengobati covid-19 sedang berjalan di sejumlah negara, termasuk Jepang.
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Medis New England, obat ini menunjukkan dampak efektif untuk 70 persen pasien dari 53 pasien dengan gejala berat, sekaligus menimbulkan dampak buruk terutama untuk fungsi ginjal dan hati, bagi seperempat pasien.
Selain remdesivir, penelitian untuk menggunakan Avian, obat influenza, juga berlangsung di sejumlah tempat pada pasien covid-19. Penelitian rencananya berlangsung hingga Juni. Penelitian di China menyebut Avian efektif untuk mengobati covid-19.
Di Jepang sendiri kini terdapat lebih dari 15 ribu kasus termasuk 700 di antaranya berasal dari kapal Diamond Princess, yang sempat dikarantina di pelabuhan Yokohama. Terdapat 500 kasus kematian termasuk 13 penumpang di kapal Diamond Princess.