Jelang R20, Ketua Umum PBNU Sapa dan Memohon Izin Masyarakat Bali
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf beserta Panitia Pelaksana Forum Religion Twenty (R20) sudah tiba di Bali pada Jumat (28 Oktober 2022). Kedatangannya lebih awal dari agenda R20 yang akan dilaksanakan pada 2-3 November 2022 dilakukan dalam rangka silaturahim untuk menyapa masyarakat Bali.
Ada tiga agenda Gus Yahya beserta rombongan pada hari pertama itu. Pertama bertemu dengan Gubernur Bali dan Kapolda Bali pada pukul 14.00 Wita. Pertemuan kedua silaturahim dengan Pengurus Cabang NU se-Bali yang bertempat di Gedung PWNU Bali pada pukul 17.00 Wita. Agenda hari pertama ditutup dengan pertemuan bersama Perwakilan Tokoh Adat dan Pemuda pada pukul 20.00 Wita.
Ketua Pelaksana Ahmad Suaedy menyampaikan kedatangan Gus Yahya dan Panitia untuk memohon izin kepada masyarakat Bali terkait perhelatan Forum R20 yang akan diselenggarakan di Nusa Dua pada 2-3 November mendatang.
Menurut Suaedy, mereka yang ditemui merespons positif Forum R20 yang pertama kali diadakan dan digelar di Bali ini.
Meraih Kehoatan
“Mereka mengatakan ini ide yang brilian. Ini kesempatan. Jadi, mereka merasa Bali memperoleh kehormatan karena ditempati event yang pertama, dan kemudian (dianggap) sebagai sesuatu yang tepat karena di Bali terbangun masyarakat yang harmonis.Ya, meskipun ada masalah, tapi kecil. Secara umum mereka sangat harmonis,” jelas Suaedy
Suaedy menambahkan bahwa para tokoh lokal Bali ini akan diundang, tapi bukan sekadar undangan biasa. “Mereka tidak semata-mata peserta, karena itu kita ketemu dulu malam ini. Kalau diundang biasa datang gak datang terserah, tapi ini kita izin dulu, kita jelaskan tujuan kita apa. Mereka pun siap mengusung produk yang dihasilkan pada forum R20,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, Putu Wiratha Dwikora, yang bertemu langsung Gus Yahya mengaku sangat mengapresiasi ide perdamaian ini. Maka, menurutnya, karena inisiatif berada di Bali, tentu ke depannya diharapkan berkembang, tidak berhenti di sini.
“Kami siap mensupport, siap bekerja sama. Tadi yang hadir juga perwakilan Majelis Desa Adat dan perwakilan KMHDI (Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia). Kami berterima kasih ada inisiatif seperti ini,” ujar Wiratha.
Advertisement